icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tawanan Hati CEO Kejam

Bab 2 Chapter 2

Jumlah Kata:1130    |    Dirilis Pada: 24/12/2023

ur dengan Rainer dan aku saat ini sedang hamil anaknya. Berat rasanya

. Bagaimana mungkin, ia tidak pernah mera

i di ponselku tidak ada pesan itu," tambahnya membantah tuduhan yang tidak masuk akal tersebut. Seingatnya di aula pernikahan dirinya tidak memeg

kau menghapus pesan itu, tapi jejak pesanmu itu sudah kami lacak dan sudah ter

tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun."Demi

K..

kekarnya ke leher jenjang Anindira hingga diri wanita itu kehabisan napas, seperti ikan yang baru dikelu

n meradang, "kau pikir aku akan percaya kata-katamu? Semua bukti mengarah padamu.

amanya! Bayar perbuatan kejimu pada Meira den

ya itu dan kembali tegasnya bergegas kelua

irnya tersadar jika Rainer sudah tidak ada di sana dan

sama tingginya dengan Rainer menyam

sedikit membungkukkan badannya. Telinganya seolah menjadi

dan siapkan beberapa penjaga di sekitar rumah

,Tuan

berik

ebatas mimpi. Ranjang mewah berukuran king size yang dilapisi seprai putih menandakan ia masih berada di dalam penjara Tu

an juga matanya yang sembab yang seharian itu menangis meratapi nasibnya yang sudah tidak suci lagi sekaligus terkurung di tempat itu. Tidak ada jalan kelu

ewat celah tersebut karena tidak ada pilihan lagi baginya saat ini untuk bisa melarikan diri. Di t

ra untuk melarikan diri mengurungkan niatnya karen

Anindira segera melesat ke luar pintu kamar yang terbuka untuk mencari kesempatan melarikan diri, tapi sayangn

na akan menyusahkan Nona sendiri dan juga kami tentunya di

ulang sekarang. Cepat lepaskan

dan menyimpan di sakunya. "Kuharap Nona menghabiskan makan malamnya," ucapnya yang s

a sekali tidak bers

makanan itu," sinis Anindir

embiarkan Anindira, kemudian bergerak mengganti sprei yang

ana Tuan Rainer secara paksa merenggut mahkota yang selama ini ia jaga. Ia segera

akanannya. Tetapi perutnya mengkhianatinya saat ini. Bunyi perut terus menggema kare

n itu dari tempatnya. Tapi setelah dipikir kembali, jika dirinya tidak makan maka ia tidak

berurai air mata. Makanan itu terasa enak di lidah tapi begitu

nyah makanannya sembari mengelap pipinya yang basah oleh lelehan air mata. Dipaksan

ama kemudian pelayan sebelumnya kembali masuk ke kamar untuk merapikan piring bekas makan

aik," tutur pelayan itu, "Tuan Rainer sendiri yang meminta anda untuk meminumnya

tertarik dengan coklat pana

baik saat ini adalah keluar dari tempat sialan ini, berengsek ...." Anindira benar-benar frust

tengah malam atau menjelang subuh. Ia yakin di waktu itu para penjaga

ena khawatir Rainer akan kemba

l itu agar Anindira tidak melakukan sesuatu yang merepotkan semua orang. Itulah yang dipikir

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka