PERTEMUAN TERAKHIR
Dan aku akan menitipkan barang itu padamu, tapi kau tetaplah ditempatmu! Jika barang itu sudah dita
ya aneh, kenapa aku harus bersembunyi disini?! Ini rumah bapakku, dan sebentar lagi para tetangga akan datang untuk berencana menguburkan
nampakkan diri dan memergokinya, bertanya apa yang ia cari, dengan be
ersembunyianku ketika langkah kaki
ang ia cari, karena berarti dialah yang telah mengacak lemari bapak d
aku jadi sama sekali tak tahu maksud ia melakukan i
esempatan mengacak barang bapak kan?! Setelah kami
bunyi, namun karena posisinya yang membelakangiku, aku jadi hanya bisa melihat tubuh yang terbalut pakaian warna hitam dan celana
unduk dalam posisi jongkok, memeluk kaki dan membenamkan wa
terus waspada memperhatikan ti
k baju-baju di lemari. Setelah tak mendapatkan apapun, ki
jaga-jaga siapa tahu ia akan melakukan sesuatu yang buruk padaku jika
ih keras kepala ingin memilikinya?" gumam wanita itu yang sepertinya
u terus menurutiku, aku pasti tak akan sekejam itu..selamat tinggal, sekarang permainan ini sudah berakhir
-katanya. Apa maksud wanita itu? Apa sakitnya bapak berh
nyi. Ia bangkit dari dudukny
uriga kalau ada aku disini. Ku
a langkahnya semakin kecil, aku langsung keluar dari persembunyianku, mengintip wanita tadi yang
sepertinya sangat berharga itu. Tapi apa? Sejak aku datang, aku tak m
kedatangannya. Aku langsung keluar kamar, melewati ruangan depan
menjauh dari rumah bapak, mencari
yang mengantar si wanita ketempat bapak, mungkin juga ora
orang lelaki paruh baya yang ber
umah bapak, ia pasti salah satu yang
toko kembang dimana disini ya pak? Untuk d
i area pemakaman disana bany
guk. "begit
entar lagi tamu pasti berdatangan untuk mulai acara pemakaman..mobil jenazah
au tak mau mengikuti bapak it
tanpa ia tahu bahwa aku sudah memergokinya masuk rumah bapak hendak mencari sesuatu, bahkan merekam ka
etangga bapakku, mereka hendak membantu proses penguburan ba
diambang pintu rumah bapakku. "Saya sangat berterimakasih sekali karena bapak-bapak sudah peduli pad
Benar saja dugaanku, wanita ini, wanita yang sejak pagi
ya berbanding terbalik dengan yang ia lakukan sekarang. Airmata itu, ha
sinis, begitupun dengan
berkenalan lagi" ucapnya sinis
bat tangan dengannya?! Set
ak perlu berkenalan lagi" sahutku dingin kemudian memasuki rumah. S
agian leher bapak kubuka. Spontan orang-orang yang sudah menge
ak untuk yang terakhir
ian sudah tertutup kapas terlihat, kuarahkan pa
i benar lagi? Apa bapak meninggal bukan karena sakitnya,
nya. Aku harus menemukan keadilan untuk ba
ik Tini yang sudah ada disamp
ggoro kalau kamu terus bersedih begi
epat selalu kuusap, jangan sampai jatuh ke kain bapak, "Aku in