Sugar Daddy, I Miss You
snya menunggu waktu untuk ia berangkat bekerja ke kafe. Ia berharap semoga hari pertamanya bekerja tidak seburuk hari pertamanya masuk kuliah. Hukuman dari Tia s
iba motor Siska masuk dari gerbang, wanita c
a buru-buru memarkirkan motorny
amu dapat hukuman d
gan menganggukkan kepal
dak melawannya?
rang seperti itu. Biarkan dia melakukan sesuka hatinya
hidupnya dia belum pernah bertengkar dengan
ia anak orang kaya, jadi sesuka hatinya melakukan apapun kepada kita." Siska g
ang aku berangkat kerja dulu ya? Ini sud
kamu ya?" t
aku naik ojek sa
alam ini aku enggak bawa motor,
nggaruk lehernya yang tak gatal, "
hati-hati ya? Nanti kalau sudah pulang kerja
kekeh "Aku kan enggak pu
ri "Oh Tuhan, aku lupa, ya su
ya?" Vania melambaikan
tidak jauh dari kostnya. Saat tiba di pangkal
cap Vania kepada dirinya sendiri "Mana h
tetapi ia tidak memiliki ponsel, ingin kembali ke kost ! Tetapi hujan sudah mulai lebat, tentu saj
berhenti tepat di hadapannya. Seorang pria ke luar dar
a," sapa
l Vania "Om mau k
di enggak sengaja lihat Vania.
ahut sing
a di sini?"
i menungg
mau ke
" jawab Vania
um anak ini rasanya jantungku ingin m
au hujan lebat seperti ini, bi
eluh Vania. Dia memang tipe wanita y
dalih Alex. Sebenarnya ia tidak ingin mencari tempat
alah kafe, mana tahu Om suka dengan menu ma
" ajak
e dalam. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, Alex fokus menyetir mobilnya
aha mulus Vania. Rok span berwarna hitam yang dikenakan V
agi ini ?" uc
a tempatnya?" tanya Vania untuk m
lanya yang tidak ga
Bahkan jalan yang mereka lalu saat ini adalah arah ke rum
di kafe Mutiara
Itu kan kafenya Ferdy,"
amanya Ferdy. Om hebat, bisa tahu nam
ku pernah makan di
t bertemu dengan klien, dan pemilik kafe itu adalah keponakannya sendir
sering makan ke sana
ahut sin
a meminta turun di sana saja, sebab tidak enak jika dilihat karyawan lain kal
kkan pukul 6 lewat 55 menit, yang artinya 5 menit lagi waktunya untuk ia masuk kerja. Sementara Alex ma
da dirinya sendiri sambil menginjak gas m
pa Vania kepada Ferdy s
ngan tersenyum genit sambil
ar tubuhnya menghadap Ferdy yang berdiri di dekat k
menyeringai licik. Ia tertawa sambil
minta dia untuk datang keruanganku
hut kasih itu
menjulurkan kepalanya dari ruang karyawan. Ia sudah m
" panggil
ngkah mendekati wanita
esan, kamu diminta
h," ucap Vania dengan hormat. Ia langsung
ok... Vania m
k," suara
gil saya?" tanya Vania setelah
l," jaw
l." Vania kembali me
bis tubuh kamu bahenol sih, jadi aku lupa terus
a kerja di kafe ini. Yang pertama aku harus tahu dulu apa keahlian kamu agar aku bisa menempatkan k
ya aku suka masak," sahut Van
k ini benar-benar menggemaskan, ingin rasan
mu setiap harinya harus berteman dengan ca
a wanita secantik Vani
wah, dan yang lainnya. Kalau berteman itu ya sesama m
ksud saya,"
pak. Aku sudah b
aku tempatkan kamu di bagian
a duduk dan menerima uang
benar
n dan ngantuk, duduk 30 menit saja sudah buat mataku
sendiri "Terus kamu mau d
a, yang penting ker
sebagai waiters saja. Kamu
seribu pesona yang membuat Ferdy salah tingk
tar makanan dan minuman kepada customer."
engerti, kalau begitu saya pamit dulu P
n sesuai apa yang dikatakan Ferdy kepadanya. Saat pengunjung