Petaka Bertemu Dosen Galak
İbu langsung menegur ucapan Arlyta, "belum juga satu jam
Mas Dodo ya? terus gemuk dan ada k
ami yang gak gendut dan berkumis?" tanya Tante N
aliknya? Ya memang nama kecilnya dulu sering dipanggil Dodo
abatnya yang bingung bagaimana menjelaskan maksudnya karena kelua
arita sambil merangkul sahabatnya yang s
Setelah pintu dibuka, muncullah sosok yang tak ingin Arlyta lihat memakai beskap putih. Anda
an Arlyta?" tanya lelak
mau lebih dari itu juga udah sah,"
Arlyta mengingatkan agar mereka tidak terlalu lama karena masih ada s
turun ke bawah!" ucapnya terdeng
antin pria akan dengan penuh kasih sayang menatap pengantin wanitanya dengan ungkapan
belum cukup ya menyiksa saya di kampus sampai Bapak jadi suami segala? Kenapa harus anda Bapak
tiba-tiba mendapati sebuah kenyataan bahwa suaminya adalah seorang dosen yang paling dibencinya ber
rjodohan ini, mahasiswi yang tak berkualitas!" sahut Nando, seorang lekaki matang
ga!" tantang Arlyta tak terima d
Papa Arlyta di belakang pintu kamar. Tanpa berpikir panj
an acara," jawab Nando dengan sangat ramah membuat Arlyta berpi
ke bawah." Penuh senyuman bahagia, ayahnya begitu semangat menun
oto bersama keluarga besar, dan terakhir resepsi ucapan selamat dari seluruh tamu
ang ada nanti merepotkan saya!" ucap Nando den
begitu jomplang dengan suaminya. Meski kesal dengan ucapan suaminya, Arlyta cukup tahu diri tak mampu memaksakan
Narita yang datang dengan satu
nan tersebut karena sejak pagi tadi sangat s
u makan sendiri, berbagi dong sama sua
ita sungguh tega kepada dirinya, padahal selama
ucap Narita kepada Nando penuh rasa hormat laiknya kepada dosen di kampus pada umumnya
r perut hingga makanan sebanyak itu mau dihabiskan sendiri." Ucapan Nan
rlyta bermuka manis dengan disuapkan satu sendok penuh ke d
odorkan segelas air minum masih dengan muka manis berkebalikan d
" tegur Nando dengan muka memerah, dirin
buat lap mulut yang penuh bisa mematikan," jawab Arl
tampak rukun tanpa mereka ketahui dibalik semua kejadian itu
tnya bergidik ngeri membayangkan yang tidak-tidak. Takut dengan ancaman tersebut, Arlyta memil
*
seharian, malam ini Arlyta dan Nando
o mendapatkan istri secantik kamu," uca
asa sungkan karena baru pertama kali diperlakukan seperti ini, İbunya p
u Nando yang membuat Arlyta semakin besar kepala mendapatkan pendukung, setidakny
a itu. Dengan jumawa, Arlyta memainkan alis tanda bahwa dirinya merasa sen
l dengan baik," ucapan İbu Arlyta membuat mereka berdua seyum dipaksakan kare
k dan segera beristirahat. Arlyta mulai merasa berdebar takut dan bingung apa yang harus dia
buatkan kasur di lantai?" ucap Arlyta dengan penuh hati-hati karena d
ya Nando dengan tatapan tajam dan terus
ta melihat posisinya sudah di ujung tembok yan
kasur sudah boleh?" bisiknya di telinga deng
enatap tajam mata bulat Arlyta dan menggerakkan waja
tubuhnya bersembunyi dibalik selimut tebal. Nando terbahak melihat