icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Cinta Sang Sultan

Bab 4 Menolong Sultan

Jumlah Kata:1279    |    Dirilis Pada: 28/10/2023

u yang

bajunya saja, lukanya ada di dekat pinggang sebelah kirinya. Mirza kembali membantuku untuk mengangkat baju sang sultan, sege

irza kau cari bantuan, mungkin pihak istana sedang mencari yang mu

gera berlari keluar gudang untuk mencari bantua

cukup tebal. Sepertinya lukanya cukup dalam dan aku tidak punya obat dan alat yang mumpuni untuk mengobatinya. Kutatap sang sultan dia tampak menggigil, kutempelkan

h dia ter

leskan di luka tusukannya. Setelah itu, mengganti kain yang awalnya kupaka

untuk meredakan nyeri," kataku sembari menyodor

rtolongan. Detik berikutnya ia pun mencoba membuka mata. Netranya yang keemasan beg

ng membuatku mengerutkan

ini akan membantu mengurang

padanya kemudian meminumnya. Itu adalah obat kunyah dari tanaman herb

ira.

ing ke arahnya. Kami saling menatap,

ahit sekali?" Dia bicara lirih, aku mengerutka

k akan melakukan apapun," ucapku. Kembali kulihat per

?" Dia bertanya, aku menatapnya sebentar

tu?" Aku menjawabnya dengan

bagaimana aku bisa bertahan hidup hingga ajalku tiba. Aku tidak punya siapapun di dunia ini, dan Anda masih bertanya dan meras

memilih untuk berpaling ke kotak obatku. Bertat

" ucapnya yang membuatku

rnah ada yang datang ke istana dan minta-minta makan, tapi a

akan dapat ma

senyum

isa berusaha akan kulakukan, lagipula Tuhan sudah menjamin bagian

ejut dan terpaku akan tindakannya itu. Tidak seorang pria pun yang pernah menyentuhku seperti ini. Aku ingin mundur tetapi tubuhk

a lakukan?" Tanyaku liri

pak pucat. Aku bahkan tidak bisa berbuat apapun dan menghind

Saat derap kaki kuda terdengar bersahutan-sahutan aku segera menoleh dengan perasaan terkejut dan mengakhiri ciuman kami dengan beranjak ke pintu gudang. Itu lebih baik, selain untuk memberiku waktu pulih dari rasa terkejut

ada lukanya," ucapku dan pria itu pun segera masuk ke dalam gudang

erdiri di ambang pintu gudang sementara sang sultan tengah berusaha

ya dan meminta tolong, ternyata dia panglima kerajaan dan sedang mencari keberadaan yang mulia," ce

ria berjubah cokelat yang adalah panglim

yang mulia," jawabku. Lalu dia mengam

an atas apa yang kalian l

oin emas, aku segera menerimanya dengan tat

ari kami. Aku menatap panglima sebelum ia pergi, entah kenapa sorot matanya berbeda terkejut sekaligus bingu

a mencuri

amuk di kepalaku dan m

n membuatku menoleh padanya. Kembali kuingat ciuman itu d

a menciumku? A

ik-baik

rkejut aku meno

erbalik untuk menghindari bersitatap dengannya. Mirza sangat peka, dia bi

anyaannya menghentikan langkahk

man Zaidan mengizinkanku tidur di sin

gaku yang penging. Kami masuk ke dalam gudang, kubereskan kotak obat, kapas dan kain kasa berdarah itu. Kuraih kai

a berjongkok di hadapanku tatapannya menat

baik," jawabku kemudian memilih untuk menggulung kain kasa itu, dan

masih penasaran. Kami memilih berbaring agak jauh dari tumpukan

tinya terkena racun," jaw

a bertanya dengan wajah cemas. Tatapan

hawatir?" Mataku mulai terpejam

siapa yang akan meng

senyum

ahku dengan nada mengantuk dan segera terlelap. Malam itu, ciu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka