Veronica
hun ya
city, 500 ta
embutuhkan waktu 5 menit saja untuk membuat seisi kota menjadi
baju mereka yang basah. Suara cipratan air beradu dengan suara hujan yang de
selalu datang tiba-tiba, dan akan berhenti dalam waktu yang sama lama. Musim
amnya melekat pada tubuhnya yang dingin. Angin bertiup dengan kencang ke
darinya, tapi Wanita itu tahu hanya dengan kekuatannya, dirinya bisa saja berada di kastil itu dalam hitunga
amanya, dan tid
u tidak sama
kan wanita itu dar
buka dan tertutup lagi. Wanita itu merapalkan mantra
beton yang berwarna abu. Kepala wanita itu menoleh ke arah kiri. Langit berwarna abu-abu, be
atnya bahagia. Ruangan yang selalu ingin ia kunjungi. Langkah kakinya akan sangat ringan saat berjalan ke ruanga
angkah dengan lemas ke arah belokan lorong itu. Beberapa orang berada di depan ruangan itu, mel
icu semua mata melihat ke ar
engan pria yang tengah berbaring lemas di atas kasur besar itu. Ruangan
nguatkan dirinya sendiri agar tidak terpengaruh dengan suara itu. Matanya menger
ngam tangannya dengan erat. Keriput-keriput terlihat sangat j
gan cepat ia tepis jauh- jauh. Karena hari
gangguk kecil untuk merespon ucapan Ayahnya, Dengan suaranya yang serak, semua orang berjalan keluar melewa
. Beberapa pasang mata melihat ke arahnya dengan bingung dan penasaran, tanpa pikir
-orang itu tahu siapa diri
tu kecil dan lemah, memanggiln
untuh, takut jika ia akan terlihat lemah. Wanita itu tidak ingin ada
" panggil pr
ajunya. Tangannya berada di atas pangkuannya saling bertaut satu sama lain dengan gelisah. Beg
u selama berminggu-minggu." Ucapnya lagi. Tang
u. Air itu bukan berasal dari rambut orennya yang basah
mengeluarkan suara isakan tangis. Kini pertahanannya sudah runtuh, air mata menetes ta
ya bergeleng kecil. Menolak kenyataan pahit bahwa itu ak
bagai manusia. Seharusnya aku terlahir se
han kata-kata yang akan keluar lagi dari mulut pria itu. Kata-kata yang tidak i
etar, lalu tangannya membalas
telah melukaimu," Suara pria itu semakin melemah, t
luar. Kepalanya terangkat, iris birunya bertemu denga
.. kumohon." M
hu, pria itu akan meninggal sebentar lagi, tapi wanita itu tidak akan pernah rela kehilanga
ap kekuatannya bisa membuat pria itu bertahan hidup. Sayangn
yuman yang akan selalu menawan di mata wanita itu. Senyuman yang akan se
gan tinggalkan aku," kepalanya bergeleng kecil, men
r mata kesedihan. "Mari kita bertemu di kehidupan selanjutnya. Ayo berjanji
idup kembali. Aku akan menunggumu sampai kita bisa bersama lagi." Sesekali w
lemas, sebelum akhirnya mata hit
dengan hebat, saat tahu cinta sejatinya telah pergi selamanya meninggalkan dirinya yang tidak akan pernah menua ka
lu mengikutinya kapan pun dan dimana pun, sampai dirinya berrenkarnasi menjadi manusia. Tujuan