Pembalasan sang dewa perang
*
dalah orang baru namanya Ali
a saat ini mereka tidak mengenakan seragam
i anak baru," setelah mendapatkan peny
i untuk menyimpan baju. Letak lemari itu tepat disamping kasur milik Aon. Den
tentara yang mengusap senapan, ada yang membongkar senapa dan
elah membaringkan tubuhku kekasur lembut, aku segera memejamkan mata se
*
ara sangat keras te
eria hitam berbadaan kekar membangunkan kami semua. Peria itu memegang seb
yang sangat rapi. Namun, tidak denganku, aku memejamkan mata lagi karena rasanya tubuhku masih sang
ah mengijinkanmu untuk bermalas malasan, sekarang
pak,"
n sebutan pak, semua orang orang yan
ini, ingat itu." bentak peria hitam berbadaan
uatku merinding melihatnya, padahal sekarang aku hanya menatapnya saja. Ak
"Siap jendral maaf atas kelancanga
. kenapa aku bisa berperilaku seperti tentara a
k sekali, ulangi lagi
s, aku terpaksa mengulangi perkataan itu lagi. Setelah aku mengulangi perkataan i
ahulu, setelah itu ambil senapan laras panjang itu dan lari maraton men
capkan kalimat yang s
lu dia menggeleng gelengkan kepalanya. Ah Aku ingat sekarang tidak ada waktu untuk bersantai. Aku pun
etelah giliran tiba, aku segera berlari kearaah senapan laras panjang dan segera mengambil senapan yang terlihat sangat ringan. Akan teta
i semua berlari melewati kamar kamar para tentara lainya, ternyata
ri. Sesampainya dihalaman aku tidak melihat bola merah bersinar. Namun bola seperti mat
*
sakan ini pada tubuhku, padahal aku baru saja berlari. Jadi seperti ini rasanya ketik
rti ini. Aku terus berlari dan berlari, walaupun tubuhku
a sudah berlari didepan kelompok kami. Aku tahu ke
at, secara logika untuk mengendarai pesawat kemampuan fisik tidak
an oleh pemandangan indah tepat didepanku itu. Bagian belakang milik para wanita itu berger
ngunan itu berbentuk kubah yang diatasnya hanya d
berlatih. Akan berakibat buruk jika jenderalku mengetahui bahwa aku berhent
paling belakang, dibandingkan dengan para tentara lainnya. Aku melewati para tent
an Lainnya duduk dipinggir jalan seperti orang tak berdosa. Aku sungg
aksakan dirimu
amun rambut Lon lebih panjang dari milik Saliy. Jika saat ini rambutnya tidak dikuncrit kebe
ahwatir aku masih
ataan Lon yang me
*
iba menjadi gelap lalu cerah lagi. Aku saat ini hampir menyelesaikan peny
erakhir juga," ucapku yan
kali junior,"
aku sudah terbiasa dengan latihan ini. Pasti akan
raton, alas kau tahu seumur hidupku aku
i, maaf aku akan menarik kata kataku bar
an lari maraton. Ketika guru olahragaku menyuruh siswanya untuk lari maraton. Aku memberik
nkanku untuk absen ketika lari maraton. Sebenarnya sekarang Aku sang
n saja kami akan sarapan. Jujur saja ketika aku lari tadi sudah hampir dua jam berlalu, aku
a diruangan makan, sejak kapan mereka sampai ditempat itu. Mungkinkah para suniorku memelan
Mereka para koki itu mendapatkan banyak pelanggan, aku mengatakan ba
kelelahan, koki juga sepertinya sekarang sudah sangat kelelahan. Para k
berbaris untuk mendapatkan makanan, padaha
n sebuah sup jamur tiba ditempatku. Makanan itu terlihat sangat tidak enak, mun
ilih pilih makanan. mau itu serangga beracun sekalipun
na saat ini perutku sangat lapar sekali. Karena tidak mampu