Novelist story
akan pekerjaanku. Saya merasa beruntung bisa bekerja dengan rekan kerja yang sangat berdedikasi dan berkomitmen tinggi untuk menjadik
tu persatu kata dan memperbaiki kalimat yang tidak tepat. Namun, kami semua tahu bahwa h
ipun saya baru sampai pada part 4, saya tidak menyerah dalam memikirkan kata-kata dan scene dalam
at nih," kata Sely sam
ka. Nanti lanjut
skah novelku dulu. Masih banyak yang belum se
dipaksain gitu. Kalau kamu ga makan, yan
, Kak Sely benar. Aku juga
cangkir kopi dan duduk di sofa empuk. Sely dan Adam bergabung dengan saya,
nulis part terbaru nov
banyak yang harus
isnya di rumah saja? Kan bisa leb
h suka menulis di sini. Ada suasana yang mendukun
nti setelah jam kerja selesai, kamu bisa m
nya target deadline. Aku ingin menyeles
ku mengambilnya dari saku celana
orang di seberang
siapa?"
Maaf mengganggu waktumu, kak. Saya ingin bertanya t
ri. Aku sudah membaca naskahmu dan memberikan feedback yan
lisan yang masih sala
ang perlu diperbaiki. Paling dalam waktu 4 hari ini
Atau aku harus merevisinya lagi? Soalnya, endin
kan menjadi ending yang menarik bagi pembaca. Biarkan saj
ih atas masukannya," ujar
ragu untuk menghubungiku lagi jika ada k
t. Aku merasa senang bisa membantu penulis lain dalam menyelesaikan karya mereka. Setel
ang aku kerjakan. Aku merasa senang dan lega bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. A
yang ini. Kini, bisa masuk
ah tersebut ke bagian la
ku kirim ya," tulisku p
au begitu, sampaikan ke penu
apa pentingnya naskah novelnya baginya dan betapa senangnya ia karena sebentar lagi naskahnya akan menjadi sebuah buku c
merasa sangat senang dan tidak sabar untuk melihat hasil akhir dari karya tulisnya. Kami berbicara selama beberapa menit lagi
kan ada yang baru berusia 12 tahun, namun sudah bisa mengirimkan naskah mereka ke penerbit sebesar ini. Aku merasa kagum dengan perjuangan mereka yang tidak diragukan lagi untuk
ap gigih dan tidak menyerah, bahkan ketika mereka dihadapkan pada tantangan yang besar. Beberapa dari mereka bahkan sudah
telah membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mengejar impian dan meraih kesuksesan. Aku be
memeriksa kembali naskah yang aku buat. "Kayaknya aku yang
sa bahwa cerita yang aku buat juga tidak mengalami perkembangan yang signifikan.
sa khawatir jika aku bertanya pada mereka, justru akan memicu debat yang tidak perlu. Lagian mereka
lusi untuk masalah ini, tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana. Aku memutuskan untuk membe
nya aku h