icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kemana Uang yang Rutin Aku Kirim

Bab 3 Rebutan Oleh-oleh

Jumlah Kata:1174    |    Dirilis Pada: 20/09/2023

selesai bicara!" Sebelum Kalil

" tanya Kalila

i dulu tak ada takut-takutnya pada suami. Sejak dulu Kalila memang begini, pandai bicara, selalu

ng aku dapati dari nguli sana-sini habis tak tersisa olehnya. Jangankan menabung untuk memb

terpaksa bergerak keluar, aku puas karena m

anyak yang ingin aku bicar

, si?" tanya

lanjut, aku melihat ibuku di halaman d

aya melambaikan tangan

situ!" seru

ke arah ibuku. Dalam hati aku membatin melihat senyum dari bibir hitamnya itu. "Senyummu

k ketika Kalila ma

tanyanya kemudi

yusul," jawab ibuku. Dia kemudian

an lauk pelepah talas. Setelah tiga tahun dia dirantau dan kini baru pulang, seharusn

rti hendak membuka mulut untuk membela diri, tapi s

gar tidak semena-mena

, dibilangin seribu kali pun ti

aku terus berbicara. Saat dia berucap baru sepatah maka aku akan meyerobotnya dengan suara kera

gucapkan kalimat pembelaan, dari halama

" seru mereka

sini!" se

i dan suami serta anak-anakn

ua orang bernama Ali dan Ana. Kakak keduaku bernama Sulis, suaminya bernama

um membuka koper oleh-olehnya?" Sa

gu kalian,"

ajak saudara-saudariku masuk untuk membuka koper yan

" Merekapun menyam

h berada di dalam rumah aku meminta pada Kalila untuk mengeluarkan kopernya. De

k hendak membuka, tapi deng

membuka! Aku takut kau salah

ng lusuh dan jelek dan karena penampilannya itu dia terlihat bodoh. Sejatiny

g, Kalila menarik tangannya, dia bahkan mun

ta ibuku, dia ter

mbil barang-barang yang ada di dalamnya. Baju anak, sarung, gamis, jilbab, mukena, bahk

uargaku seperti ini, tak hentinya b

gin rasanya memiliki semu

ak Sulis sambil merebut gamis ya

orang satu. Semua pasti kebagian!" Dengan cepat ak

tanya Larasati sambil mengalah m

" jaw

g keluargaku yang berkerumun meme

ek Jalal yang tidak ikut berebutan, an

lal dan Salsabila

yang aku beli, baju yang sedang diangkat Kak Sulis itulah yang paling jelek dan harganya murah. Waktu itu ak

ng lebih bagus untuk Jalal dan Salsabila

ini," jawab

ap lagi, tapi ibuku

k anakmu. Baju itu juga bagus, berikan saja untuk baju lebaran anakmu. Masih syukur dibawakan, toh

dak mengambil, sem

i bulan suci seharusnya kamu tau itu dan menerima saja apa y

kau Kalila," ke

rnah sekalipun Kalila berbagi uang kiriman itu pada kami. Jika tidak untuk kami para iparnya, setidaknya untuk keponakannya yang masih kecil ini

it. Pada saudara kandungku sendiripun dia perhitungan, benar kata Kak Sulis, jika tidak

ak-anak setiap kali uang kirima

ribu saja. Uang segitu tidak berguna bagi ana

alu kekurangan, berhutang dan membuat malu dengan menelusuri saw

, Kalila nampak kesal, dia kemudia

tu sebabnya aku berhutang dan mencari

u memang pintar membuat alasa

. Laras, ambil saja gamis bagiannya, biar dia membeli send

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka