icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Orang Ketiga (Tidak ada kita, di antara kita)

Bab 5 Pergi

Jumlah Kata:1176    |    Dirilis Pada: 24/09/2023

mengalihkan tatapan dari Ello yang

engar sebuah jawaban. Aku begitu takut jika jawab

dan ternyata aku ... hanya selingan saja bagi Mas Al

an jika bulir-bulir air mata yang sudah menganak di pel

tentang kejadian semalam. Sungguh aku enggak bermaksud untu

Suni menggenggam tanganku. T

ahan diri untuk enggak menangis, akhir

ajah teduhnya itu sekarang di ma

butuh penjelan. Apa alasan kalian mempermainkanku? Apa yang kalian mau

yang sudah dilepasnya tadi. "Apa aku

n. Kuusap kasar wajahku yang basah, jangan sampai karena

begitu, Rum. Kamu tahu itu!"

makinya, tetapi saat menyadari ada Ello

ng tuanya, jangan sampai ber

tapi setelah Mas Alva mengetahui kalau dari pernikahan kami ada seorang anak, dia

u? Seenggaknya apa kamu enggak pernah berpikir apa y

ut bibirnya. Dia menggigit bibir bawahnya dan

hanya menggeleng dan membuatku enggak tahan untuk memaki. Namun yang terj

, dia menangis karena ketakutan

o. Dia pergi ke kamar, sedangkan aku masi

kataan Ayah waktu itu, semua i

ku hanya fokus magang untuk tugas kuliah dan bekerja. Namun, kegigihan dan perhatian

ncimu, Mas

*

ma. Aku memang enggak pernah berniat untuk pulang ke rum

panggilanku dan tanpa bertanya ala

aki, menarik koper dari rumah menuju pos yang lumayan jauh jaraknya

ang tutup mulut kepada security di pos untuk enggak memberitahu Mas Alva k

up mulut kalau suami saya tanya-tanya!" Dengan berat hati kul

ama datang. Mama lekas keluar

enangis karena merasakan ketu

ke bagasi!" Mama meminta bantuan security untuk

pa dan ada sedikit saja rasa menyesal kenapa malah meminta Ma

s diam? Kamu pikir

seketika terangkat, menatap Ma

ian bert

sudah Mama bilang kalau Mama bukan cen

ur. Aku tertawa kecil dan Mama ikut t

at sebelum akhirnya berhentilah di depan pom bensin

u ap

di

buat Mama marah

nangis di dalam pelukannya yang hangat. Pelukan seorang ibu yang en

irimu dulu. Kita bica

ena air mataku. Namun, Mama seolah enggak peduli dan memilih mela

ama-sama diam. Sesekali Mama bersenandung kecil at

ku saja

u dan memanggil bibi, menyuru

a!

ngga. Mama berbalik, menatapku lekat dan melambaikan

rgi ke kamarnya. Kami menaiki anak

s panjang, melirik Mama ya

h banget!" Aku menurut dan memilih duduk

an bergabung denganku. Mama menggenggam tanganku erat, seolah

semuanya? Apa yang kamu bilang it

ama sekali enggak ada raut wajah terkejut.

a merasa bukan waktunya Mama bicara, permasalahan S

atakannya, aku takut dengan reaksi Mama dan memilih me

itu membuatku takut. "Kamu mau tinggalin

sayang sama Mama. Mama sudah k

t. "Kalau begitu cobalah untuk bertahan sebentar lagi dengan Alva. Mama

iku dan hanya mencintai Suni!" Bulir air mataku sudah enggak b

tersedu, tangan lembutnya itu me

pintu terbuka dan seseorang menyapa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka