Niat Menyamar Malah Dilamar
noleh ke arahku denga
na kau
elah komputer. Otakku berputar mencari alasan yang masuk logi
Dia mempunyai barang yang dijual ke luar negeri. Karena say
ku pikir kamu tahu beneran. Ya tidak mungkinlah.
nya dengan tangan menjulur ke atas rak folder. Kemudian dia memp
ras
lo
*
r. Kelihatan sekali me
ka, karena pencahayaan yang kurang, terasa suram. Banyak jendela dan pintu yang ja
alim sopir merangkap tukang kebun, dan Bul
ya, dia kecelakaan bersama anak sulungnya yang selama ini membantu di perusahaan. Dikarenakan
u ini, sudah tak terhitung berapa kali keluar masuk. Den Ajen
g namanya, Langit Baskoro
Ternyata benar, hanya perlu pembuktian. Aku ingi
masuk ruan
ingsih memberi isyarat untuk diam dan
ur, kemudian terlihat sosok tinggi m
angsung menghampiri laki-laki
dan dengusan kesal, dia terlihat marah. Seharusnya, seseorang di
ini. Aku tidak bisa merasakan rasa yang seharusnya.
ik meja kerja saya? Kamu orang baru! Siapa na
usnya tidak bersikap sedemikian, walaupun kepada
Ajeng untuk menata ruang kerja. Kalau, Den Langit ada yang dica
halus itu. Membayangkan, bagaimana wajah aslinya kalau
a tulis hari kemarin! Kamu ini mindah-min
engikutinya setelah Bulek Nin
Ini dan ini." ucapku menyodorkan
merapikan
i. Karena itulah, aku mengingat dimana saja aku letakkan ber
rkan tanganku terkatung di udara. Aku juga berbalik menatapnya,
ilang invoice. Darimana kamu tahu, saya mencari n
p nota di tanganku,
u
hari. Harusnya, seperti aku sekarang ini, tidak mengerti apa yang d
Aku harus cari alasan sup
ambil menunjukkan tulisan di bagian atas. "Saya pikir, ini seperti nota dari
dari tatapan yang menyelidik. Aku harus mencari
ft
namun menyakinkan. Kabarnya, semakin meyakinkan penonton, semakin mahal. Begitu juga tulisan,
gan Den Ajeng. Sesekali mataku melirik dia, yang masih berputar mengelilingi ruangan. Tangannya
rganisir. Seharusnya, aku menata dengn asal, walaupun harus mena
h duduk di belakang meja kerja. Aku menatapn
," ucapku, kemudian mundur beberap
kam
an langkahku, kemudian
mencari data lainnya!" perintahnya tanpa men
u
lahan menjadi orang lain. Di depannya, sepertinya harus lebi
ft
**