icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Niat Menyamar Malah Dilamar

Bab 2 Hampir Saja

Jumlah Kata:894    |    Dirilis Pada: 15/09/2023

noleh ke arahku denga

na kau

elah komputer. Otakku berputar mencari alasan yang masuk logi

Dia mempunyai barang yang dijual ke luar negeri. Karena say

ku pikir kamu tahu beneran. Ya tidak mungkinlah.

nya dengan tangan menjulur ke atas rak folder. Kemudian dia memp

ras

lo

*

r. Kelihatan sekali me

ka, karena pencahayaan yang kurang, terasa suram. Banyak jendela dan pintu yang ja

alim sopir merangkap tukang kebun, dan Bul

ya, dia kecelakaan bersama anak sulungnya yang selama ini membantu di perusahaan. Dikarenakan

u ini, sudah tak terhitung berapa kali keluar masuk. Den Ajen

g namanya, Langit Baskoro

Ternyata benar, hanya perlu pembuktian. Aku ingi

masuk ruan

ingsih memberi isyarat untuk diam dan

ur, kemudian terlihat sosok tinggi m

angsung menghampiri laki-laki

dan dengusan kesal, dia terlihat marah. Seharusnya, seseorang di

ini. Aku tidak bisa merasakan rasa yang seharusnya.

ik meja kerja saya? Kamu orang baru! Siapa na

usnya tidak bersikap sedemikian, walaupun kepada

Ajeng untuk menata ruang kerja. Kalau, Den Langit ada yang dica

halus itu. Membayangkan, bagaimana wajah aslinya kalau

a tulis hari kemarin! Kamu ini mindah-min

engikutinya setelah Bulek Nin

Ini dan ini." ucapku menyodorkan

merapikan

i. Karena itulah, aku mengingat dimana saja aku letakkan ber

rkan tanganku terkatung di udara. Aku juga berbalik menatapnya,

ilang invoice. Darimana kamu tahu, saya mencari n

p nota di tanganku,

u

hari. Harusnya, seperti aku sekarang ini, tidak mengerti apa yang d

Aku harus cari alasan sup

ambil menunjukkan tulisan di bagian atas. "Saya pikir, ini seperti nota dari

dari tatapan yang menyelidik. Aku harus mencari

ft

namun menyakinkan. Kabarnya, semakin meyakinkan penonton, semakin mahal. Begitu juga tulisan,

gan Den Ajeng. Sesekali mataku melirik dia, yang masih berputar mengelilingi ruangan. Tangannya

rganisir. Seharusnya, aku menata dengn asal, walaupun harus mena

h duduk di belakang meja kerja. Aku menatapn

," ucapku, kemudian mundur beberap

kam

an langkahku, kemudian

mencari data lainnya!" perintahnya tanpa men

u

lahan menjadi orang lain. Di depannya, sepertinya harus lebi

ft

**

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka