Merebut Suami Pelakor
iam dia memohon dalam hati semoga adegan-adega
arik tangan Nayn
tunglah lift sedang kosong. Pegangan Vina di pergelangannya cukup kencang. Sahabatnya sejak s
Nayna mencicit. Air matanya tak berh
erlalu tinggi, dandanan kayak anak muda, rambut dibikin mirip badbo
kemeja rapi dan rambut yang ditata biasa. Dia hany
na, tapi matanya menyuratkan kejengkelan yang luar b
akin dan semakin membu
tangannya dan menariknya melewati lorong panjang sampai akhirnya tiba di depan k
a kali ketukan tapi tidak ada jawaban dari dalam. Jantung Nayna bergemuruh
da sudah da
enekat ini? Tapi Vina memberinya tatapan jika dirinya aka
ermata tajam muncul dengan balutan bathrobe yang diikat asal-asalan. Rambut lurusnya be
el ini memang tidak berseragam? Mana makanannya?" Perempuan serupa model ini mem
a kal
rang, naman
wajah perempuan cantik di depan mereka yang tiba-tiba mengerut
LIhat 'kan, Nay. Di
a sih
ngg
s itu dengan kasar lalu memberondong m
kalian! Mau saya
inya terpaku begitu saja. Sepasang mata serupa almo
n dengan sebelah tangan menyangga belakang kepala. Ia hanya memakai b
ncicit, raut wjahn
Vina sudah menerjangnya, memberondongnya dengan k
" Vina menghajar Bagus dengan bantal
ng amat sangat, sementara Nayna tak lagi peduli pada pertengkaran itu, sebab hatinya sudah teramat sak
i balik jubah mandi hotel itu menukik ngeri. Lisa, wanita cantik
terjadi. Vina berteriak keseta
ANGGA ORANG!" teriak Bagus. Wajahnya memerah
anya belum padam, saat sekilas ia melihat luka yang
ya. Dalam sekali tekan, semua kegia
!" Bagus berusaha keras m
TA LO GIMANA TERLUKANYA SAHABAT GUE!" Vina mengarahkan ponselnya ke de
AN TIDUR LO ITU, BERENGSEK!" Kam
sel Vina, menunduk dan sebisa mungki
ah seperti di
WARSONO TIDUR DI RANJANG CUMA PAKAI BO
Bagus! Aku nggak mau
MEMANG HARUS IKUT, PERE
njambak rambut Lisa jika Na
ay? Perempuan pelakor ini
ia yakin sebentar lagi isak tangisnya a
gan Vina keluar sampai sang sahabat
pelajaran ke mereka. Mereka ngg
lengan Vina terlepas. Bahunya merosot dan ser
enar-benar runtuh. Tak pernah ia menyangka
k sambil menepuk pelan punggung Nayna. Dia j
dia miliki sejak kedua orang tuanya meninggal secara berg
tusi. Dari bar satu ke bar lain bahkan sampai ke jalanan, Vina bekerja
alahkan pekerjaannya kendati keluarga maupun orang-orang juga ikut
uka. Vina tidak rela ketika Bagus yang sudah merampas masa depan Nayna yan
mbongkar perselingkuhan Bagus. Dia sudah
anya yang seharusnya ia nikmati dengan layak. Lebih daripada itu, ia menyerahkan hatinya sepenuhnya, b
ncurkan sede