Cinta yang Tersulut Kembali
ubungi nomor telepon Raditia Mustafa dalam satu jam te
bayi mereka. Bagaimana pr
eras karena kesal sampai mengeluarkan darah. Di luar, samar-samar dia bisa mendengar seseorang yang meminta dokter untuk memb
anya ingin mempertahanka
a untuk bayinya dan seorang i
tidak ma
t yang luar biasa di sekujur tubuhnya
ka dari luar. Sekelompok orang menero
memeluk bayinya lebih dekat dan menata
ikan bayinya, Selina. Ini adalah utangmu pada kakak perempuanku
a pun pada Lila!" Selin
u! Serahkan saja bayi itu padaku. Dia akan membantu Lila masuk ke dalam Keluarga Mustafa dan menjadi istri Raditia. Keluarg
yang terjadi pada Lila! Kamu tidak bisa men
itia memercayai omong kosong it
sembilan bulan dan mencintainya dengan sepenuh hati. Dia tidak
dan menghubungi nomor Raditia berulang kali, tetapiang setelah kamu melahirkan, kamu tidak lagi berguna. Raditia menceraikanmu karena dia sangat jijik padamu dan l
Raditia bisa sekejam ini. Pernikahan mereka selama dua tahun tidak ada artinya bagi pria itu
dan terkejut. Rasanya seperti seluruh tubuhnya tercabik-cabik. Kemudian, dia merasakan darah di pahanya, me
dan berteriak dengan panik,
i dan menuntut, "Untuk apa kalian berdiri diam di sana? A
Selina dengan cepat
ekelilingnya, tetapi tidak ada seorang pun dari sekelompo
-buru mengeluarkan formulir persetujuan untuk mengope
n bayinya hanyalah pion untuk membantu wanita yang dicintai R
ena Raditia sudah selesai dengannya. Bagi orang-oran
dan dengan sedih melaporkan bahwa Selina telah meninggal dunia. Melan
r menonjolkan merahnya
lir persetujuan yang terabai
egas ke luar ruang gawat darurat dan melapor pada dokter, "Kami punya m
orang anak laki-laki yang menggemaskan duduk den
membuatnya terlihat dewasa melebihi usianya. Segala sesuatu tentang wa
menampakkan Melani dengan gaun adib
ak laki-laki itu masih belum berpakaian untuk acara yang akan berlangsung. "Pa
ar," jawab Narel Mus
k laki-laki itu dengan langkah marah. "Ak
p ke arah Melani, dengan pipiny
meraih kastil Lego yang dibangun Narel dan
matanya langsung mengalir. Sambil menyeka air matanya, dia berteriak, "Tante Melani!
al itu terus-menerus mengingatkannya bahwa dia telah m
ata, "Itu akibatnya jika kamu keras kep
terkatup sambil memungut pakaian formal di
lantarkan di panti asuhan jika bukan karena aku. Jadi, aku tidak peduli jika kamu membenciku, tapi kamu har
t tahun Raditia menyelenggarakan pest
dengan Raditia setelah sekian lama. Dia tidak akan pernah membiark
i sini selamanya dan jangan pernah keluar!" Melani berge
arena seluruh ruangan itu gelap dan menyeramkan dan dia hanya ditemani oleh tikus-tikus. Hal
angan kecilnya, sambil menangis dan memohon, "Tante Melani, maafkan aku! Tolong buka pintu