Kisah Cnta Pembantu Sexy
r semakin dekat. Aruna pun semakin panik. Ia membuka tas itu
asang di tempat khusus sebelah pintu. Tak kunjung sesuai dengan apa yang diperintahkan layar kecil itu. Aruna pun memutar posisi kartu itu beberapaHosh.
ditutup rapat itu. Kakinya yang masih gemetaran pun berjalan mundur.
uat tenaga. Sambil menutup ma
kang tubuh Aruna itu. Wanita berparas ayu itu pun langsung menoleh.
atas sofa yang empuk. "Oh, iya. Kenapa loe bisa masuk kesini?" tamb
dah kemaleman. Jadi, ya gue pikir. Gue mau nginep aja disini," jelas Denada. "Emang loe kenapa sih? Kok kayak
iam sambil melirik sahab
'Kalau gue ceritain kejadian tadi. Palingan Denda akan tertawa kenceng dan nganggep
" Denada pun menaik-naikkan sebelah alisnya sambil menggigit b
g Denada. Kemudian nyelonong ke dalam kamar
nih ceritanya?!" teriak Denad
*
umahnya yang cukup besar. Salah satu tangannya ia masukkan ke dalam saku celana. Sehingga semakin memperkuat aura ketampananny
yang berhasil menghentikan langkah lelaki i
anita yang sudah mengandungnya selama delapan bulan d
ga belum buka. Ayo, kita sarapan dulu," ujar wanita yang dipanggil Mah itu. A
h. Kebetulan hari ini pemiliknya lagi nggak sibuk. J
Kan kamu bisa tinggal disini bareng Mamah sama Papah. Sama adek
a rumah ini. Jadi, biarkan aku hidup mandiri, Mah. Lagian tempatnya juga tidak jauh dari sini. Jadi,
l masih berusia lima belas tahun. Bertemu dengan duda kaya beranak satu yang juga ditinggal mati istrinya. Ia sangat mencintai Mamah Mira dan juga Al dengan setulus hati. Mere
hadiran mereka pun menjadi sangat lengket pada Al. Mereka pun tumbuh menjadi saudara yang sangat akrab. Jarang terjadi pertengkaran dia
kekayaan sang Papah. Makanya setelah lulus dari Universitas Al-Azhar di Kairo, ia pun mendirikan sebuah perusahaan kecil di bilang Arsitektur. Memang, p
pandangan penuh kasih. Ia pun tersenyum. Untuk mengha
an. Jangan sampai lupa sarapan," pesan Mamah Mi
pan. Assalamualaikum," balas Al sambil men
uh," sahut wanita yang tetap terlihat angg
tegap Al pun mendekati mobil hadiah ulang tahun ke tujuh belasnya dari sang Papah Tiri itu. Mang Uus yang sed
yang sudah mengabdi bertahun-tahun di ru
Den," bala
ang sudah disulap seperti taman kota. Hingga tak lama kemudian mobil Al sudah berada di jalan raya. Berpacu dengan puluhan kendaraan lai
s yang dipakainya. Kemudian mengeluarkan benda pipih yang tengah menyala
" ucap Al pada seseorang