Kisah Cnta Pembantu Sexy
da mobil lain di belakangnya. Jadi, Al masih dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa dari hal buruk yang mungkin bisa saja menimpanya. "Kenapa bis
erasaannya pun menjadi kalut sekarang. Takut terjadi apa-apa pada perusahaannya yang bapah, kan? Papah sudah mempersiapkan jabatan penting untuk kamu," ucap Papah Al beberapa hari ya
ri, Pah. Al ingin mengikuti kesuksesan Papah yang bisa membangun pe
uh kamu di perusahaan, Papa. Apa kurang
ni Al selalu bergantung sama Papah. Semua hal urusan Al selalu Papa
Al pun terdiam. Sungguh, sudah berulang kali ia berdebat seperti ini dengan orang yang sangat dikagumi itu. Namun, tetap saja
asi yang tepat untuk membangun tempat usaha Al sendiri. Bahkan, Al pun s
k hanya Al, tapi juga Mamah Mira, Gilang serta Bik Inah yang se
lelah menasehatimu. Dasar, anak tak tau
ung jawab. Sosok Papahnya memang tidak ada duanya, tapi saat berbicara soal bisnis. Ia tidak pernah mau mengalah
saja Al sedikit terlonjak kaget karena ia tengah berpikir keras saat itu. "Kamu yang sabar ya,
sih," balas Al sambi
sah gitu. Nih, contoh gue. Udah dapet mobil baru kan?" ucap Gilang sambil menun
Al sambil mengacak rambut adiknya dengan gemas. Sampai membuat rambut Gi
yang hanya mendapat senyuman manis dari Al yang merasa ge
t sekarang. Pasti Papah akan menertawakan gue. Lalu memaksa
harus mempertahankan perusahaan ini. A
hanya ada satu hal yang ada di dalam benaknya, yaitu sampai di tempat usahanya secepat mungkin. Ia pun membatalkan tujuan pertamanya untuk menemui pemilik rumah yang akan dibelin
ia memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan. Lalu tanpa basa-basi ia segera kelu
izinan? Perusahaan kita kan nggak melanggar hukum sama sekal
aingan bisnis. Kadang ada yang nekad gitu kalau merasa saingannya berat," jelas Johan. Dia memang le
a. Tapi,
segera bangkit dari masalah ini," kata seseorang yang baru saj
laki berumur enam puluh tiga tahun yang b
rakat menengah ke bawah. Makanya Al menjadi tertarik untuk masuk di dunia arsitektur. Ia pun bercita-cita bisa melakukan hal yang sama. Agar bisa membantu masalah kaum proletar dari masalah tem
Bagaimana kabar anda, Pak?" ujar Al sambil berjalan ke arah lelaki itu. Al
pan yang menggunakan namamu. Alfarezi. Makanya saya langsung masuk kesini tanpa sungkan. K
senang dengan kedatangan anda
apa? Sepertinya ka
ah perusahaan baru.
s sambil menjentikkan jarinya. "Saya punya solus
nar