icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kisah Cnta Pembantu Sexy

Bab 4 Malam Ulang Tahun

Jumlah Kata:1058    |    Dirilis Pada: 06/09/2023

edari tadi ditunggunya. "Nah, Om. Itu dia datang," ucap Andreas sambil menggerakkan dagunya untuk menunjuk ke belakang lelaki yang tiga puluh tahun lebih tua darinya itu. Jelas

mata yang hendak meloncat keluar. Tak perca

gkat tangannya ke udara. Lalu ia lambaika

menoleh. Wanita itu pun membalas lambaian tangan Andr

Aruna walau masih menunjukkan bulatan kecil di tengah-tengahnya. Pundak Aruna yang tak begitu lebar pun hanya ditutupi seutas tali yang ia ikat di belakang lehernya. Sedang punggung Aruna yang berkulit mulus tanpa ada satu noda bekas jerawat badan pun dibiarkan telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutupinya. Hanya di bagian bawahnya terdapat model rumbai sejengka

aat Aruna hampir sampai di dekatnya. Aruna pun tersenyum. Entah mengap

n tangannya. Namun, bukannya meraih uluran tangan Aruna. Andreas malah meraih pinggang Aruna dan menariknya ke dalam peluka

ngat menyapa kulitnya yang kedinginan. Tanpa Aruna sadari sebuah aliran listrik pun seakan menyengat tubuhnya begitu saja. Sehingga membuat debaran jantungnya ber

melihat adegan panas di sebuah film biru yang kala itu sedang naik daun. Dan ia sada

l menundukkan kepalanya. Menyembunyikan r

iau akan menjadi salah satu investor di A

ah baya yang ikut-ikutan memakai lingerie man se

kai sok-sokan pakai lingerie gitu. Walau nggak gue pungkiri badannya

Aruna sambil men

bil menggelengkan kepalanya beberapa kali. Matanya pun menatap lurus ke wajah Aruna. Sedang tangan lembut Aruna tak

ahut Aruna sambil ter

an Om Bramantio yang mulai berulah. Sebab, ia

pas tangan Aruna. Wanita itu langsung bernafas lega. Akhirny

emudian. "Selamat malem semua!" kata Andreas lewat mikr

ab semua ora

ara yang alakadarnya ini. Kemudian di acara selanjutnya gue akan memotong kue tart spesial ini. Untuk seseorang yang sangat spesial d

mbut dengan sorak-sorai para hadir

sud Andreas!" teriak Renaldo salah satu anak buah Andreas j

uh misteri. Ia pun melirik Aruna sekilas dengan senyum yang berubah manis. Aruna pu

eas pun tak langsung mengambilnya. Ia malah menatap Aruna sekilas. Dan lagi-lagi pa

s. Lalu meraih pisau itu da

nih!" ujar seorang cowok di antara para

ong! Potong! Potong!"

u gue potong sekara

ee.

Plok

u ke tingkat ke dua roti dengan lilin yang masih menyala itu. Dia memang tidak suka acara tiup lilin dan memohon doa. ''Karena itu hanya dilak

indah bagian yang sudah terpotong ke atas l

a Andreas sambil mengangkat lepek be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka