Kisah Cnta Pembantu Sexy
g ujung tanktop yang melekat erat di tubuh indahnya untuk segera dilepaskan. Baru saja ujung itu sampai di atas gundukan kenyal di tubuh bagian dep
sung menghentikan gerakannya. Ia mengembalikan p
elambu itu. Dug. Dug. Dug. Jantungnya pun terasa ingin meloncat saat kedua tangannya dengan hati-hati
ka dan menampakkan soso
siapa?" ucap Aruna s
tanya Denada balik dengan
iba-tiba. Sambil meraih baju-baju yang tadi sempat ia gantung di
h berteriak. Sambil melakukan hal yang sama de
perbelanjaan itu. Ia tak lagi memperdulikan sahabatnya
h aneh banget deh," ujar Denada yang sama
mpu menutupi gerakan paha mulus Aruna yang bergoyang kesana-kemari. Belum lagi tanktop hitam yang ia pakai memiliki belahan dada yang cukup lebar. Sehingga mau tak mau sepasang daging
owok-cowok mata keranjang yang tak mampu berkedip melihat kemulusan tubuh Aruna yang menggetarkan jiwa lelaki mereka. Aruna pun merasa r
r
ebetulan tengah melintas di depannya. Sehin
letak kacamata hitamnya yang sedikit merosot. Ia pun segera be
rullah hal 'adzim." Si lelaki pun langsung beristighfar saa
Lelaki itu pun tak langsung menjawab. Ia segera beranjak
ngan tindakan si lelaki, tapi ia segera menggapai benda yang terlihat seperti kain itu. "Saya permisi. Assalamualaikum,
puk pundak Aruna. Jelas saja A
tin gue aja deh kerjaanny
Yang tadi siapa? Fans elo ya? Boleh liat nggak dia kasih apaan?" cerocos Denada
ada dengan benda itu. "Udah, yuk! Pulang!" Aruna pun mera
belum jawab pert
apan gue cerit
*
dengan gaya yang semakin menggairahkan. Senyumnya pun mengembang mengingat tingkat penjualan t
mazing Adult. Heh. Ternyata dia bisa meningkatkan penj
gera berpindah. Ia sudah bisa menebak siapa gerangan yang sudah berani mengusik ketentram
sambil membenarka
u ruang kerja Andreas yang
rasaan lebih pada atasannya itu. Apalagi setelah semua perhatian yang Andreas berikan. Aruna benar-benar klepek-klepek rasany
uruti titah sang fotografer ganteng itu. "Silahkan dudu
. Sambil menurunkan tubuhnya hing
gue mau mengadakan acara
e tiga puluh sembilan ya. Selamat ya Mas," sela Aruna sambil mengulurkan
ue sudah mengundang semua rekan kerja gue semua.... Kecuali kamu," lanjut Andreas yang membuat A
Mas Andreas sudah lupa sama gue," ujar Aruna. Lalu ia
dreas mantap. Aruna pun langsung mengangkat kepalanya.
gue melakukan kesalah
hun gue sendiri. Siapa tau dia nggak mau dateng lagi," jawab Andreas yang langsung membuat Aruna tersipu malu. Aruna pun kembali menundukkan kepalanya dengan m