Supirku Yang Seksi
nya Astrid denga
gingat aku lagi." Batin Gio. Ma
ujar Gio dengan sab
id. Perempuan itu menegakan duduknya, lalu tubuhnya mencondong
itu mendekat dan mengendus sekitar lehernya. Kedua tangan G
ni," bisik Astrid yang sedang mengendu
ek
g, fokusnya pun mulai terbagi. Gio lalu terpekik saat Astrid malah meremas bagian sensitif nya, Ia pun repleks menginj
ukan hal berani itu. Melihat si pria yang menatapnya tajam, membuatnya ti
a malu. Jika Astrid sadar maka akan m
Gio terangkat, "Ny
kan
ung dan ngerasain nya gimana." Gio menarik sebela
nar
ya
i-laki mana pun digoda perempuan secantik dan seseksi Astrid tidak akan tahan. Sayangnya perempuan itu sedang mabuk, Gio ja
strid seolah menerima ta
apa saat. Merasa tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, pria itu pun segera melajukan mobilnya
mph
a hujan turun yang deras membantu menyamarkan desahan penuh kenikmatan yang terdengar dari bibir si wanit
u
nya itu, terlihat banyak tanda merah di sana. "Eng
linga Astrid, bahkan sempat menggigitnya j
ang duduk di atas pangkuannya. Melihat perempuan itu yang naik turun membuat
an desakan itu lagi dari dalam tubuhnya, membuat
a akan mengeluarkannya, rasa
lagi akan keluar dari dalam tubuh. Dengan segera Gio menurunkan tubuh Astrid ke bawah, perempuan itu pun menge
mm
pat menelan semuanya, membuat Gio merasa bangga sendiri. Pria itu pun dengan mudahnya menarik Astrid untuk
p Gio dengan senyuman kepuasan nya. Mendengar tidak ada tanggapan, memb
ku akan kecanduan." Gio menyerin
dress ketat yang dipakainya tidak serapih tadi. Mereka melakukann
ana reaksi jika Astrid sampai ingat mereka habis melakukan apa. Gila nya dilakukan di te
ack o
!" jerit Astrid sambi
an. Astrid rasanya ingin menangis merasa menyesal dan memaki dirinya sendiri yang sudah bert
to
papa?" teriak Gio da
mandi untuk menghampiri. Melihat wajah Gio yang terlihat polos dengan
lalu melayang mena
lakukan ini pada saya. Benar-benar menjijikan!" maki A
ang habis di tampar itu, lumayan saki
amu manfaatin keadaan saya yang sedang mabuk. Kamu per
" banta
h tinggi dan kalau bisa ingin Ia pukuli saja wajah sok polos Gio itu. Masih
endiri. Saya akan laporin kamu ke suami saya dan polisi, biar orang c
ong perempuan itu hingga bersandar di tembok, mengurungnya dengan kedua tangan d
ya perjelas saja, yang duluan menggoda itu Nyonya,"
tetap membela diri. "Tapi kamu tetap saja kurang ajar
a semalam sangat seksi dan terus merayu saya," j
ng, "Tidak mungkin," g
sebinal
lagi?" tanya Gio