icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jodoh Wasiat Suamiku

Jodoh Wasiat Suamiku

Penulis: haiyulia
icon

Bab 1 Wasiat Aaron

Jumlah Kata:1633    |    Dirilis Pada: 25/08/2023

rempuan yang duduk di kursi di samping patient bed itu ia lepaskan. Lalu, ia angkat dan menyentuh wajah perempuan yang tak pernah kehilangan kasih sayang untuknya da

erendah dan nyaris menyerah dengan segala keadaan yang

tahu kenapa kelopak mata almond milik istrinya seperti itu. Memangnya apalagi penyebabnya jika bukan karena Elora yang menangisi kondisinya yang makin hari makin melemah saja. Hal itu memang cukup membuat Aaron merasa sang

alih-alih bisa melakukannya. Untuk menggerakkan tubuhnya saja Aaron sudah kewalahan. Ia sudah tak memiliki tenaga lagi. Lalu, apa pun yang ia lakukan pasti butuh bantuan. Ya, termasuk untuk bernapas saja ia harus membutuhkan bantuan nasal

kan ke rumah sakit. "Kau sudah tahu sendiri tentang aku, Ron. Mau seberapa singkat pun aku menangis, mataku selalu akan terlihat sembap," ucap Elora membalas pertanyaan suaminya. Lalu, ia terkekeh kecil. "Tapi, sepertinya aku memang tidak pandai me

kering milik Aaron. Di wajahnya yang juga sudah se

ukas Elora. Ia kemudian menyugar rambut Aaron dengan sebelah tangannya yang terbebas menyentuh punggung tangan Aaron yang dipenuhi dengan urat-urat menonjol jelas di

ekan lalu menginjak usia di tahun pertama. Bersyukurnya Aaron bahwa pada hari peringatan ulang tahun Sean, ia tidak mengalami kendala apa p

an di rumah sama Mama," sambungnya. "Aku tidak bisa membawa Sean mengina

am. "Boleh aku bicar

Aaron mendadak berubah serius. Ia kemudian menatap lekat

ntar. Sebentar lag

idak paham maksud ucapan suaminya.

ruang yang terbuka itu berhasil menarik perhatian Elora dan membuat perempuan itu menoleh langsung ke belakang. Seseorang yang

tu, Hesta juga merupakan salah satu pebisnis muda yang menjabat langsung sebagai CEO di salah satu perusahaan besar dan kini

ali posisinya juga tepat di samping Elora. Hesta menurunkan pandangan dan menatap Elora yang juga tengah menatapnya. Ia kemudian mengulu

n, ia berusaha untuk tidak memasukkan hati akan hal itu. "As you can see. Tidak ada yang berubah

ar

at Aaron tertawa kecil melihat apa yang terjadi. Sedang

hnya. Ia berusaha untuk merubah posisi menjadi duduk. Namun, jelas ia gagal. Tubuhnya terlalu lemah unt

ara lirihnya. Bagaimana tidak? Hati Elora selalu tercabik melihat kondisi Aaron yang makin hari makin tidak stabil sebab kanker yang ter

ata bulat milik Elora. Dan Aaron tersenyum. "El," panggilnya setengah berbisik dan El

anya me

mengembuskannya pelan. "Aku mencintaimu, El. Tapi, sepertinya a

aron. Ia mencoba untuk menepis tangan Aaron. Namun, g

uhkan kekuatanku. Aku lelah," ucap Aaron dengan jujur. Aaron le

ron! Kau a

. Aku tidak akan membiarkanmu membesarkan Sean sendiri." Aaron menatap Hesta yang sejak t

t. Ia meng

a kau yang bisa aku percaya untuk m

g dikatakan Aaron. Sedang Elora sudah menatap nyalang suaminya.

kahi Elora dan menj

Aaron!" p

tangan Elora langsung terlepas. Dan tangan itu langsung mencengkram dadanya. Rasa sakit itu berkali-ka

napa?" Elora m

adi adalah permintaan terakhirku. Dengan begitu, aku bisa tenang men

s memaksa. Sampai suara Hesta terdengar dan la

akukannya unt

g sej

"Kau jangan memanfaatkan kondisi suamiku agar ka

ngan Aaron. Hesta sudah bersusah payah mendekati Elora, tetapi El

serius wajah istrinya yang merah padam. Aaron tahu Elora marah. "Ini

gi membawa luka hatinya. Air mata juga sudah ta

n Aaron pasrah. Ia tidak punya daya untuk mengejar Elora. Lantas

angat. Namun, untuk berniat merebut perempuan itu dari tangan Aaron tidak pernah terlintas di dalam benaknya. Melihat elora bahagia di

n Sean, Hes. Aku hany

reka, Aar. Tapi, ayo

, Hes. Aku terlalu lelah. Kasihan juga Elora yang seti

"Aar, kau harus berjuang. Ada Sean y

i ini lebih parah dari sebelumnya. Aaron mengerang. Namun, hanya seb

Aaron. Namun, tidak ada respons dari l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka