Mak, Kata Orang Aku Anak Haram
rt
ambutnya mulai memutih, Khadijah namanya. Orang-orang desa memanggil, Bu Dijah. Dia bangun dari
Emak katakan. Kamu bukan anak haram," uc
menghinanya. Kata-kata 'Anak Haram' sering terdengar dari mulut beberapa tetangga yang suka n
i, anak Bu Siti yang letak rumahnya
yang akan menikahi anak haram sepertim
inaan yang terlontar dari mulut tetangga membuat dada pendenga
iti. Ibu dari Rozi yang sering menghina. Sebenarnya bukan hanya Rozi,
Siti. Bu Dijah mulai berteriak memanggil nama Ro
ah putriku sehingga kamu suka sekali menghin
Rozi yang berusia 28 tahun. Dia bersembunyi
di belakang ibumu! Apa kam
ara tetangga. Beberapa tetangga mulai keluar d
eriak di rumahku?!" tanya Bu Siti yang meletakkan k
berusaha melawan. Mereka berdiri di teras rumahnya. Sedangk
selalu menghina Denada. Dia laki-laki tapi mulutnya seperti perempuan!" Sambil menun
etelah kamu dan orang tuamu dulu pulang dari mer
. Di mana ketika Khadijah pulang dari pe
bukan anak haram. Kamu akan merasa menyesal dan mal
ari itu tidak akan terjadi karena Denada memang anak h
h-tambah, mengingat aduan Denada tent
ngan pria yang tepat. Kamu tidak usah sibuk memi
asuk ke wilayah rumah Bu Siti. Wanita tua itu berusaha me
mbak, tapi Bu Siti kalah telak. Bu Dijah dapat meraih
g awalnya hanya menyaksikan pertengkaran adu mulut antara Bu Dijah
rik jilbab abu-abu yang di kenakan Bu Dijah. Tak ketinggala
tis. Ada yang melerai, ada yang hanya menyaksikan, bahkan ada pula
P. Pak RT pun berlari dan berusaha melerai pertengkaran mereka yang mul
ah kalian seperti bocah. Malu sama umur ibu-ibu!" Pak
!" Perintah pak RT. Matanya menoleh
n anak seperti Siti dan Rozi," ucap Bu Dijah samb
ka mulai berjalan untuk pulang. Ketika sampai di luar pagar, Bu Siti
Denada." Tak mau kalah, Bu Siti membalas sambil melotot dan menunj
in, jari tengah pun ikut ambil bagian. Urat leher
batalkan niatnya untuk pulang. Dia mulai berteria
ak haram! Saya dulu menikah di tempat perantauan, ta
erat yang harus di lalui karena di tinggal oleh sua
, kan?!" ucap Bu Siti, seraya menatap ke dalam mata Bu Dijah dengan tatapan
nita normal. Tak seperti anakmu Rozi," ucap Bu Dijah. Yang berniat masuk ke area rumah B
sam