Tejebak Cinta Gus
n kepalanya karena malu atas ucapan Pak Kyai Rahman. Apalagi di hadapannya saat ini adalah Gus Lana d
n Aqila!" Bu Nyai Fatimah melototk
adanya. "Abi hanya bercanda, Ummi. Tapi kalau salah sat
jangan membuat kondisinya menjadi tegang. Se
•
an keluarga Ndalem. Aqila sesudah me
seorang wanita
heran Aqila melihat satu sahabat
Aqila. "Huh, kamu dari mana saja sih, Qil? A
, soalnya saya juga tadi sudah telat piketnya." Aqila celingak-celin
saya keluar karena ada kumpulan m
da libur?" tanya Aqila de
diem! Ayo, Kita bahas ini di kamar aja!" ajak Bella mena
lamua
sung bajunya menoleh ke aeah pintu
beres baju?" tanya Aqila yang suda
Bella. "Itu bocah belum tau kalau dua hari lagi kita libur
lah dua hari lagi kita akan libur. Nah, para santriwan dan santriwati
Aqila bingung. Soalnya dirinya melihat Nis
Pak Kyai Rahman dan keluarga akan ada acara," jawab Be
du, pasalnya jika sekolah libur berarti dirinya
au apa yang dirasakan oleh Aqila saat ini. Bahkan, dirinya sedang m
berjalan menuju ke arah Aqila berada. Nisa duduk di s
rena jika seorang yang baik agamanya, yang dirayu itu adalah Tuhannya, bukan nafsunya. Tikung sela
Nisa. "Terima kasih, Nis. Kamu dan Bella s
ara peluk-pelukannya?" tanya B
ah cemberut Bella. "Sini-sini, Bel.
wiyah (MTs) mereka sudah bersama-sama, bahkan selalu satu kamar. Mereka bertiga masuk ke dalam ka
ini kita dengerin Aqila cerita tentang dia piket di Ndalem
edangkan Aqila hanya tersenyam-senyum menundukkan kepalanya karena mal
kalau sudah selesai akan saya ceritakan,"
la yang selalu malu-malu seperti ini. Bahkan mereka berdua sangat ba
a Aqila bersenandung melantunkan shalawat favoritnya yaitu Addinulana. Bella dan Nisa pun
elesai membereskan pakaian mereka. Lalu, mereka menggela
la yang terus menggoda Aqila den
a Aqila udah memerah seperti kepiting rebus gitu?" Peca
amu lucu kalau pipi kamu memerah s
di ini saya ceritain ngga?" tanya
empat puluh lima. Mereka bertiga mengambil posisi ter
Nyai Fatimah untuk makan bersama di satu meja dengan Gus Lana. Saat Aqila berceri
na dan Gus Ilham sangat jauh berbeda?" heran B
an bahunya. "Sa
nasaran sama sahabat kita satu ini,"
saya?" tany
kan kepalanya. "Nah betul tuh. Jadi k
a kok!" elak Nisa dengan wajah panik dan j
an siapa-siapa? Atau kamu sedang menyembunyikannya dengan
mu suka sama siapa, Nis? A
ya saya suka