Dunia Jingga
.! ya All
at-kuatnya memanggil Umminya, karen
ekat wajah dua sahabatnya itu, dan pe
nnya pertanda minta tol
tubuhnya sakit yang luar biasa. Jihan tidak bisa lagi mengeluarkan suara, bahkan tidak bisa juga melihat
enuju cahaya yang sangat terang. Sedikit demi sedikit tubuhnya menyatuh
khh.
rrgh
ttttt
dangkan badannya masih merasakan sakit yang luar biasa, Jihan berusaha bangkit untuk berjalan,
buhnya tidak bisa bergerak dan matany
, sebagai bentuk untuk menghindari cahaya mentari yang teramat terang itu. Ia p
na ak
han berjalan ragu-ragu, dia melihat sepanjang mata memandang dipenuhi pohon buah. Jihan
angkahnya menuju pohon buah, ia meraih beberapa
iling dia berdiri. Ia terheran-heran karena melih
sembarang arah dan menemukan sunga
uur
an. Badannya yang tadinya terasa lelah, letih, dan haus
ga..!" Jihan berguman, sambil tangannya ia ciduk-c
n air yang diciduknya tadi, ia lihat did
li..!" Lagi-lagi Ji
ihan pun mendarat, ia k
ri yang bersinar tera
terjadi, ia teringat dengan kejadian telefortasi dirinya beberapa wak
a mengenal lelah dia terus melangkah tergesa-gesa, matanya dengan liar memindai-mindai sekitarnya. Jihan belum juga
ma dia menemukan sebuah r
a api, Jihan yang masih ditengah rel kereta api pun kaget bukan main, ia pun
angi terus kereta itu. Lama kelamaan Kereta i
kereta itu berhenti distasiun ya
-angan, sambil menyelusuri rel kereta api tersebut. Tak saba
ai dis
itar stasiun, gadis itu terlihat anggun sekali dengan balutan baju dan jilbab yang men
eh dan ter
Cely, dengan tersenyum ramah,
terbata-bata dan tersipu malu, ia tidak men
a..?" pandangan Jihan terus saja memindai s
k ada