icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Manis Mantan Istri

Bab 4 Terjerat

Jumlah Kata:2038    |    Dirilis Pada: 15/08/2023

na. Kulitnya jadi lebih kecoklatan, yang membuatnya makin macho. Rahangnya tegas, tatapan matanya masih mampu membuat anak gadis ke

dalam. "Jika kamu benar-benar ingin menegoisasikan mengenai tanah ini, lebih

ak fokus, sehingga hanya menjaw

idak sadar kalau selama mereka menaiki lift, Dru terus memperhatikan dirinya lewat kaca. Lekat, tanp

turun. Dia juga turut menarik tangan Riv ya

IA adalah tempat k

tap pintu apartemen Dru dengan sorot kosong, kemudian menoleh kebelaka

a sementara laki-laki itu bergerak ke dapur. Dia hanya mengambil d

ngmu yang aku inginkan sebagai bayaran, Riv."

uh, ketika dia bertanya, "Lalu ap

diri disebelahnya, sehingga Riv terpaksa harus mendon

lihat santai, seolah apa yang Riv tawarkan tadi bu

lku dengan nama depan," gumam Ri

gera mengorek

dak mungkin memintaku jadi istri bohonganmu lagi, kan?" tanyanya sambil berdiri. Dia enggan

ai Dru, sih. Tapi paling tidak, dia tidak harus terlalu mendong

jawaban ambigu Riv itu. "I

ulai mencumbu laki-laki itu dengan liar. Dia malas bicara lagi, terutama

membalas ciumannya. Tangan laki-laki itu bergerak ke tengkuk Riv, untuk

ti, dan Riv sedikit menjauhkan diri. Napasnya terengah-engah. Dia menjauhkan

dan kekehannya dengan cepat berubah menjadi seringaian. Hal itu membua

g aku terkejut kamu mau membalas ciuman aku," kata Riv, sa

gi laki-laki itu menginvasi bibirnya dengan ciuman. Dada Dru yang amat liat

ni?" gumam Riv takjub, ketika tangannya tidak be

perpotongan leher Riv, dan menjilat serta menghisap

a untuk memperluas akses Dru dalam mencumbu lehernya. Dia kini memejamkan mata,

Sejak melihat Dru dalam versi jauh lebih hot dan amat berotot ini, hal pertama

rendah dan parau, sembari menurunkan tali spageti d

olos itu dengan tatapan lapar. Dia sangat merindukan bagaimana dirinya masuk

n dengan gerakan perlahan dan sensual. Ketika dilihatnya sang mantan su

nikmat. Kemudian, tangan Riv bergerak ke bawah. Dia hendak melepas satu-satunya

i bersarang di bibirnya. Bersamaan dengan itu, tangan Dru tidak tinggal diam. M

as, memelintir putingnya, mencubit ringan, dan akhi

akan basah pertama disan

akan payudara Riv. Bahkan dia tidak peduli begitu menyaksikan bagaima

ng gemetar, Riv bergerak untuk melepas kancing demi kancing yang ada di kemeja Dru. Sese

hingga akhirnya Riv mampu m

kini sudah menuntun Riv untuk mendekati ranjan

tak sabaran langsung mengecup payudaranya lagi. "Jika kau tidak segera men

ngan suara serak, "Of course rough, Dru. Bahkan kalau ka

turun dari atas tubuh Riv dan mengambil sesuatu d

buh Dru ketika memasangkan borgol itu di tangannya. Di

Dru yang heran melihat

ampai takut melakukan ini," gumamnya. "Cepat lakukan, Dru. A

*

gan berotot Dru masih berada diatas tubuh

saat ini amat lengket, dan tidak nyaman sama sekali. Karena itu, dia dengan pelan men

kembali melingkari tubuhnya setela

protes, Dru berujar dengan

mu?" Riv me

tidak mungkin mengatakannya pada Dru. Pria ini mungkin berperan juga dalam hadirnya

inggal sebentar, Trivana." katanya serak. Kegiatan semalam terlalu indah,

arena saat ini dalam kepalanya sudah dipenuhi oleh sang anak. "Biarkan aku per

kan Dru merenggang,

embari keluar dari kamar untuk mencari kamar mandi. Setelah berkeliaran dalam ke

kecil, tapi apakah separah ini s

v lebih memilih memakai kata-kata iblis

ah mendengar pertanyaan Riv. Dia malas untuk mendebat wanita itu, sehingga

a-basi lagi masuk ke kamar mandi itu,

nya terbuka. Pria itu menatap plafon, lantas beralih ke

sudah acuh tak acuh dan jutek, tapi tidak sampai senyinyir ini juga. Riv jauh lebih berani daripada sebelumnya,

a Riv menggugat cerai dulu. Wanita itu selalu bungkam ketika ditanyai. Bahkan, kala Dru merendahkan egonya untuk memohon Riv agar memberitahu apa ke

adalah wanita yang menjadikan dirinya sendiri sebagai rotasi hidup semua orang

h oleh kedua orang tuanya. Dan setelah menjalani kencan buta beberapa kali, Riv akhirnya menja

dak mengerti apa yang sebenarnya a

n tubuhnya masih berjejak sisa-sisa air. Karena malas mengeringkan tubuhnya, Riv akhirn

Itu membuat Riv amat lega. Melihat ponsel Dru ada dia

ng, Riv membuka ponsel pri

selnya, dengan alasan agar tidak lupa sandi. Riv sudah mengingatkan kalau itu

seru. Aplikasi perpesanan Dru memang dipenuhi kontak wanita, tapi dari percakapan mereka, tidak ada y

meletakkan benda itu ke tempatnya semula.

lam, Dru memang mengatakan kalimat

kalau dirinya sangat luar biasa, dan setengahnya lagi karena Riv percaya,

an tubuhnya ke kasur. Dia tidak peduli sama sekali dengan

bisa bertanggung jawab dengan m

cara bagaimana dirinya harus

merahasiakan dari Dru. Tapi nyatanya, apartemen miliknya dan Dru berhadapa

rakan isi kepalanya. "Kalau Dru sampai tahu, aku akan

ntang ap

datang membuat Riv membeku, h

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka