Istri Untuk Dokter Tampan
Zayyan, Hil? Menikah dengan Z
uh bercandaan seperti ini tidak lucu baginya. Tapi, melihat wajah sang bude ya
alnya pernikahan mas Zayyan, makanya Bude asal memilih aku supaya mau nikah dengan mas Zayyan,
a. "Bude benar-benar meminta kamu supaya jadi pengantinnya Zayyan. Bude sudah bila
sa dibilang ini adalah bentuk lama
elama ini jika mereka bertemu tidak pernah akur. Namun, karena kali ini Anita yang meminta secara langsu
eri kode dengan matanya, kemudian mengangguk, menandak
aku, Bude?"
baik, dan menutup aurat. Memang banyak di luar sana gadis sepert
terlebih kalau sama mas Zayyan. Kami ng
ilbab sejak SMP, kamu pinter masak, dan semua kelebihan kamu yang lain yang mungkin saja bagi kamu itu bukan apa-apa," ujar Anita. "S
=
mnya Anita datan
sebut ya, Sya?" tanya Anita pada Tasya, setelah ia mencer
teman aku kebanyakan nggak pakai jilbab. Di sekolah
ya. Masa kakakmu disuruh menikahi ana
enku kebanyakan seumuran," balas Tasya. "Coba Mama ingat-ingat, ada
kenalannya yang sekiranya punya anak gadis yang sudah saatnya untuk me
ta berusia lima puluhan itu memint
nya b
ya anaknya bulikmu itu. Dia
akur kalau lagi bareng sama kak Zayyan. Kayak kucing sama tikus mereka
i Tasya memanggil Hilya tanpa embel-embel layaknya orang yang lebih muda kepada yang lebih tua, seperti 'k
ti mereka bisa akur. Tidak mungkin kan kala
k lama lagi," kata Tasya. "Terus, Hilya kan cantik, kemungkinan banyak yang suka sama dia.
h yang akan jadi istri Zayyan. Mama sudah menyayangi Hilya dari di
, Zayyan sudah berusia dua belas tahun. Zayyan juga dulu menganggap Hilya seperti adik sendiri, menyayanginya, da
ka Hilya masih balita. Setelah Zayyan disibukkan dengan kuliah kedokterannya yang cukup sibuk, mereka menjadi jarang bertemu. Hingga saat Hilya sudah beranjak remaja, semua jadi berubah
=
mohon kepada Asih melalui sambungan telefon, tentunya setelah Anita menjab
, ibu tutup telfonnya, Nit, ibu mau
dengan sang ibu, dan neneknya di ruang keluarga. Ia baru saja selesai
arakan, Hil," ucap Asih
keripik pisang pun sontak menghentikan aktivitasnya. Ia pu
Kayaknya serius d
g jadi calon pengantin perempu
ahas hal ini. Apakah neneknya ini bersekongkol dengan sang bude
u, Nek?" Hilya memastikan meskipun ia sudah
teng, pinter, banyak duit lagi. Jarang, ada laki-
cewek yang mau sama dia, Bu. Tuh, si Tata aja bela-belain kabur
*h. Laki-laki sesempurna Zayyan
itu, padahal menurut Hilya, Zayyan tidak ada bagus-bagusnya meskipun kebany
u cocok sama Zayyan
Umurku sama mas Za
lulloh baru berumur dua puluh lima tahun, dan sayyidah Khodijah berumur empat puluh tahun? Beliau berdua bahkan ber
n dengan pasangan bukanlah sebuah masalah, tetapi bagi Hilya, itu adalah sebuah masalah. Terlebih l
Zayyan sepupuan, Nek.
itu bukan mahram, jadi b
eh nikah. Kalau nggak percaya, tan
asa iya harus jadi besan juga? Emangnya Ibu nggak pengen git
"Halah, relasi, relasi!
nya jadi mudah, Hil? Maksudnya, kamu nanti tidak per
n-nyamannya sama mertua, tapi kalau sama suami nggak ci
nggak bisa bikin kenyang
ibu sama ayah menikah juga karena cinta, kan?" Hilya ingat tentang cerita
mu aja, kamu jangan! Jaman sekarang tuh
n kata-kata untuk memb
encintai. Tapi, setelah kalian menikah nanti, dan kalian selalu bersama, perlahan cinta juga akan hadir di antara kalian." Asih menasehati. Ia menghela napas, lalu
gar mau menikah dengan Zayyan, entah mengapa Asih tiba
ntukan karena firasat
k sopan kamu bilang seperti itu sama nen
nek mohon." Asih mencoba sekali la
k pernah sekali pun membayangkan menjadi
membuat Ratih khawatir, dan sontak menghampiri sang
apa,
ertanyaan Ratih, wanita lanj