Istri Untuk Dokter Tampan
r kabar yang baru saja disampaikan oleh Andi--orang kepercayaannya. Ini masih pagi,
uk, tanda apa yang ia lapork
ng, Ndi. Jangan membuat kita panik seperti
i untuk membohongi Tuan, dan Nyonya." Sekali lagi Andi mengkonfirmasi kebenaran
k-geriknya. Tidak ia temukan kebohongan di san
paikan Andi tadi. Andi sudah bekerja puluhan tahun dengannya, dan sudah menja
n siapa Tata kab
telah saya gali lebih lanjut, laki-laki itu ternyata kekasih nona Tata,
knya. Beberapa hari ini Rafi memang sengaja mengutus beberapa orang keperc
ayah Tata. Namun, akhir-akhir ini ia merasa ada yang janggal dengan Tata, sehing
man rumahnya dengan cara mengendap-endap pada waktu tengah malam. Setelah Tata berada di luar
Andi mendapat informasi, bahwa orang yang membawa Tata pergi adalah kekasih Tata. Andi jug
pukul sembilan nanti, Tuan. Jika Tuan menghendaki, say
. "Biarkan saja dulu. Kit
nggal dua minggu lagi, gimana kalau Tata t
n pantas mendapatkan calon istri yang
a, hingga akhirnya rencana pernikahan sudah di depan mata. Tapi sekarang, tiba-tiba mau dibatalkan beg
elah rencana pernikahan disepakati. Harusnya mereka itu mengawasi Tata dengan ketat, sehingga tidak terjadi kecolong
pak Waluyo memang sedang kecolongan kali ini," tegur
ang digadang-gadang sebagai calon menantunya, tapi justru membuatnya mara
l, tanpa ada yang terlewat sekali pun. Dan perintahkan juga pad
ndi. "Kalau begitu, s
opinya yang mulai dingin, dengan Anita
Sebagai seorang ibu, ia tidak tega jika nanti melihat sang anak kesayanga
lah mengatakan itu, Rafi pun bangun dari dudu
di jalan, Pah." Ia pun menjabat
an," ujar Rafi, dan Anit
pai mobil yang membawa suaminya itu keluar dari halaman rumah. Beg
in aja! Sejak kapan kam
bil tadi," jawab remaja perempuan yang me
kenapa kamu belum berangkat sekolah? Kalau kaka
ah," ucap Tasya, m
olah nggak sih? Jangan-jangan kamu t
agi menghela napas melihat kelakuan anak bungsunya itu. "Lagian aku kan l
mengaduh kesakitan. "Meskipun lagi nggak sholat, tetep aja kamu harus ban
" kata Tasya, dan sang ibu pun melep
as mau pamitan sama Mamah, dan Papah, aku lihat kalian lagi bicara serius sama om Andi. Kare
telat berangkat sekolah?" Anita geleng-geleng
yan kabur ya, Mah? Kasian ya kak Zayyan, pernikahan tinggal menghitung hari, tapi calon istrinya malah be
mbarangan. Dia anak rekan bi
timbangin dulu gitu? Dilihat-lihat juga kaya
menduga-duga seperti itu ah, dosa," tegur Anita. Ia ti
al kan awalnya Mama juga nggak setuju kan k
enjodohkan Zayyan dengan Tata. Tata bukan gambaran calon menantu yang diidamkannya. Namun, setelah bertemu dengan T
n bahwa setelah menikah, Zayyan bisa memberi arahan pada Tata, begitu pikirnya s
ah mamah kenal sama dia, dan ternyata dia orangnya baik, dan ramah, mama
ma kak Tata doang kali yang baik. Lagian aku juga paham kok,
siapa pun tentang alasan mengapa dirinya dulu sempat tak setuju jika Za
amah kan pengennya punya menantu yang
perkataan Tasya. Ia memang mengidamkan
akan aku, Mah?
i nanti setelah menikah, Zayyan kan bis
ya mau, Mah, kalau nggak,
mana ngobrolnya sih. Mending sekarang ka
. "Udah telat, Mah. Besok
rus janji, besok jam enam pagi harus sudah siap ber
emonyongkan bibirnya, tapi
ngar tadi, mamah minta kamu jangan ce
deh, Mah, kak Zayyan yang baik gitu, terus juga ganteng, ditambah dokter muda yang penuh kharisma, hingga memb
anita lanjut usia yang tiba-tiba muncul dari dala
mberi kode lewat kedipan mata agar Tasya diam. Bisa gawat j