icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Merebut Cinta Suamiku

Bab 4 Kamu Masa Lalu dan Aku Masa Depannya

Jumlah Kata:1068    |    Dirilis Pada: 11/08/2023

Mas Beni yang terus memanggilku. Di belakangnya

ng basah karena air mata, melirik Mas Alva yang diam saja. A

ermisi!" Tanpa menunggu jawaban dari Mas

r-benar tidak menyukaiku yang menyentuhnya, sedangkan baru saja dengan mataku sendiri aku

cing di perutku sudah meronta ingin diisi. Namun, keja

u saja keluar dari kamar. Aku menghentikan mendorong troli dan be

kan dahi, tidak mengerti dengan yang dia

bekerja di sini? Sebagai pelayan?" Di

lagi. "Kamu itu istrinya Alva, pemilik hotel mewah ini dan kamu ... apa ka

"Kamu tahu kalau Mas Alva suamiku, kenapa kamu malah menggodanya? Apa yang kamu lakukan samp

gannya mengepal, dia pasti sedang menahan amarahnya karena ucapanku barusan. "Arini, kamu cuma masa lalu Mas Alva dan aku masa dep

capanku, aku lekas mendorong tr

*

a tadi benar-benar membuatku kesal dan marah. Dia

ketiga!" Aku yang memegang kenop pintu hendak membukanya, menahan diri. Tan

sebenarnya tidak pernah menganggapmu lebih dari seorang wani

narik napas pelan dari hidung dan membuangnya pelan juga

iga di antara kita, Mas? Oh, aku baru tahu kalau kamu cuma anggap aku wanita yang berbagi kamar sama

an aku tidak peduli. Aku tidak mau dia dan Arini bertindak sesuk

, Mas?" Pria tersebut tetap diam

asa makin terluka. Sekarang dia telah berani terang-terangan kalau menentang pernikahan kami, padahal dia yang ti

k menepuk pundakku dan

ah, Nenek. Ak

anya Nenek

kejut saja karena tiba-ti

perti biasanya. Wanita yang begitu baik dan tulus itu

tidak mungkin memberitahu permasalahanku

jadi apa-apa. Mas Al

harusnya bersikap baik sama kamu, bahkan Nenek

mencintaiku, di saat ada Arini yang dicintainya. "Kamu pasti berat melalui semua ini. Nenek mint

a aku mulai mencintai Mas Al

ke Alva. Dia beruntung menikah dan dicintai kamu!" Aku hanya membalas uca

mperhatikan pintu kamar Nenek yang tertutup rapat sebelum kembali ke kamar.

an ranjang. Dia sibuk dengan ponselnya dan sama sekali tidak terganggu saat

tiba-tiba saja lampu seketika mati. Mas Alva yang memati

Mas Alva tanpa me

sembari mengusap dadaku dan mengat

mau membuatnya khawatir. "Baiklah, tidurlah seka

awalnya telentang menjadi miring ke kanan dan memun

? Aku sedang mengalami ketakutan di tempa

mbil ponsel dan menghidupkan senter. Berharap

tidur dengan nyenyak, sedangkan aku masih belum t

seseorang sedang bicara. Saat kulihat jam di ponsel, masih menunjukkan pukul tiga din

li tidur, meski tidak bisa karena begitu penasara

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka