icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Penghibur

Bab 4 Arogan

Jumlah Kata:1363    |    Dirilis Pada: 06/08/2023

ini pertama kalinya

au aku akhirnya izin sama Ibu Helni dan se

identitasku saat bekerja. Menolaknya sama saja

dia memintaku menemuinya saat Nona Bintang tida

, jangan lupa sholat

ilbabku sudah dilepas, pakaianku

udah tau, tak perlu

antas men

rnya lalu menekan kata send dan menye

ijau toskah di bagian samping dan sedikit ber-renda. I

gsung wanita yang melahirkanku

Kamu harus bisa menjaga dirimu denga

. Mata meneduhkannya menatapku

njaga itu, Bu? Dengan a

mpak berpikir lal

tunya den

dan langsung membuka isinya, mukena berwarnah putih dikombinasi warnah hijau toskah pada bagian bunga. Aku suka, ini pas

penulis, yah," katanya memanggil nama

aku jadi

dukung selam

sayang, deh. Hehe, kalo hadiah da

.. em Ba

n Bapak juga sama, selalu memberi hadiah seperti Ibu. Aku suka hadiah karena deng

ok-to

Aku buru-buru bangkit lantas melipat mu

ay

k benar, bagaimana mungkin ia bisa sampai di sini? Untuk beberapa saat aku

mu. Jangan main-main la

tokannya, bahkan sudah

kesenangan dan hanya kamu yang

buh Ray untuk masuk. Ini bahaya, bagaimana mungkin ia bisa seumum itu me

kali, sih, buka

daku masih memanas. Riak-riak bening dari kelopak ma

ia memaksaku menjadi Nona Bintang s

n blazer maroonku sebagai pakaian atas, lalu m

a penamp

lazer panjang dan selendang yang sengaja aku samarkan untuk

gkin karena Mami Berta? Dia tak setujuh karena aku berani menolak dan sampai menunda waktu? Meski kesal aku tetap memilih duduk di samping ranjang, i

maumu

eski mau tidak mau tetap mendelik saat ia

in kita

ada keing

ta orang yang cukup melelahkan, apa hanya saat malam saja ia menjelma bak pangeran yang seol

n aku,

ik, menata

Bintang, b

kamu mengaku

begitu merendahkannya menjadi dua orang dalam satu tubuh? Atau apa karena salah satunya adalah pela

mengaku Rahma, s

n senyum. Oh ya, baiklah, ia mungkin butuh pelayanan itu sekarang. Setidaknya

epas senyum, anehnya lelaki itu hanya balas tersenyum dengan t

? Perlahan kulepaskan lagi lalu hendak ke depan cermin, tetapi Ray lebih du

tiba memanas. Apa Ray akan mem

mataku kembali menggenang, ia mendekatkan wajahnya. Ini pelayanan yang tidak aku suka, memaksa dan me

gan itu sampai harus menangis di h

yang berada tepat di atasku, lelaki itu tengah tersenyum. Apa semuanya terlalu lucu? Kuusap pipi ya

n, tapi hanya mimpi buruk yang tidak perlu aku gubris. Aku hanya memiliki ke

bohong, Nona. A

pmu basah bersama istrimu yang k

ia

ia semarah itu membahas istrinya. Ia mendengkus

rhenti membahas dia? Hubu

perempuan berjilbab waktu itu?

mengambil kertas dari tasnya, dan melemparkan tepa

di sana, bibirku seketika menarik senyum kecut. Apa dia hendak bersandiwara lagi? Jelas aku

empuan itu? Dari

arik tubuhku lagi

yang kujumpai han

ntunya bisa berakibat fatal. Sama saja secara ta

tu. Menyaksikan kamu mema

u bagaimana

u. Itu ternyata hasil percakapanku dengannya saat di telepon tadi

ipun nomer Rahma berbeda dengan nomer Nona Bintang, t

p untuk menipunya. Apa Ray seorang cenayang atau sudah tiba-tiba menjadi de

pa lagi yang ingi

u sembunyikan, hah? Setelah bercumbu dengan istri

Tatapannya tajam, tetapi

ramu untuk

danya kali ini aku tidak berpaling, membiarkan tangannya yang mulai nakal meny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka