icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

LINGERI PEMBAWA PETAKA

Bab 4 SETAN SEMAKIN BERTAMBAH

Jumlah Kata:1184    |    Dirilis Pada: 06/08/2023

a lebih baik. Kemudian duduk dan menunggu Bu Ijah selesai datang. Mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada

gun," sahutnya deng

Bu, anterin Bu, ke k

mukenahnya dan menghampiriku. Kakiku turu

mana? Sudah enakan ya

emegang tanganku, perlahan berjalan keluar kamar menuju kamar mandi. Mataku teling

ampai hari kiamat tiba, kita sebagai manusia yang hidup berdampingan harus bisa melawannya, karena tidak kasat mata atau kelihatan, maka dari itu

rupakan dari setan juga Non, mengganggu otak kita agar merespon rasa takut, semua hawa nafsu juga sama, Non, seperti emosi dan lain-lain, kitanya

ya Sang Pencipta," pesan Bu Ijah lagi yang membuatku tersentil, bagaimana tidak. Selama

sambil menyeringai aku

nya, wajahnya yang membuatku tenang berada di dekatnya. Aku di antar lagi hingga

berani, kan? Sendiri." "Berani Bu, ya s

an, oh, iya, kamu bisa ke sini, ga? Ada kejadian mencekam semalam dan aku mau cerita," balasku. "Ya sudah, aku kesana, ya," Cinta membalas dan mengakhiri pesan. Cinta bertempat tinggal

bil menikmati hangatnya teh manis. Kemudian aku menceritakan semua tentang kejadian semalam dan aku juga mengatakan merasa senang dan bersyukur karena Bu Ijah berani dan sudah pengalama

anya," celetukku dengan kecemasan karena

sini lagi, kalu ada nanti aku cari per

u, kamu ga makan baren

ggalkan rumahku. "Kok aku merinding, ya," gumamku setelah kepergian Cinta.

aaa

n kencang, rasa kaget yang aku tahan hampir saja membuatku terjat

bisa jatuh, ya? Ah sudah lah." Aku berja

ka

manggilku, rasanya dek

angan sampai aku melihat ke atap-atap langit rumah. "Siapa itu, jangan ganggu! Pe

ss .

dan menutup pintu, kemudian, dengan segera meraih ponsel yang tergeletak di atas meja kamar. Men

Bu," tegasku. "Iya, Non, sebent

suara motor dari luar, setelah

ku menghela nafas sedikit lebi

Bu, tadi bayangan hitam memanggilku dan menampakkan terus menghilang," aku menceritakan dengan suara panik. "Oh, dia la

ng

kalu jadi, ya." "Iya, Cin, terima kasih, tadi aku melihat sosok bayangan hitam

aku sendirian, sekarang Bu Ijah sudah pulang, aku tunggu ya, nanti," membalasnya dengan emot harapan. "Ok

," aku melihat tidak jauh dari Bu Ija

, menghilang!" setan itu menghilang. Bu Ijah menoleh dan

Srek ...

"Beneran, Bu, tadi aku lihat terus menghilang," sahutku. "Ya sudah, Non, di kamar saja dulu," ujarnya membawaku ke kamar, Bu Ijah menuntunku hingga atas ranjang. "Iya, Bu, masaknya agak banyakan, Bu, nanti ada Cinta

*

a dawaa-iha." "Wa 'aafiyatil abdaani wa syifa-iha, wa nuuril a

sholawat dari dapur, membuatku merinding. Hingga tak terasa aku me

wa syifa-iha, wa nuuril abshoori wa dliyaa-iha." "Wa 'ala aalihi wa shahbihi wa sallim." "Hiks...

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka