WHEN LOVE MEETS ANXIETY : Dokter K & Psikiater Apatis
nnya, tengah berjalan santai menuju ruangan tempat di mana pasien
n Es terlebih dahulu mendengarkan case report me
Skizofrenia, di mana pasien mengalami delusi
seorang mengalami distorsi realitas ; penderita dapat
s satu, bernama Mentari Ranjaya. Denny merupakan seorang businessman, sementara istri
. Danny juga sudah menikah dan memiliki seorang putra. Tapi keluarganya tinggal di Sin
rumah Denny. Keluarga Denny sangat welcome kepada Danny. Istri Denny sering memas
onakannya. Danny sering datang membawakan had
tri Denny, melihat hal yang janggal dari sorot mata Danny kepada Men
api Denny menepis dugaan tersebut dan menganggap istri
yang sangat mengerikan itu. Ia melihat Danny, saudara
mbil vas bunga yang ada di dekatnya dan memukulkannya ke k
bagai Danny, saudara kembarnya yang sudah ia bunuh!" seru
entang kasus ini?" tanya Es
m menjaga putrinya. Ia mulai membunuh identitasnya sendiri yang ia anggap tidak berguna dan tak mampu. Hingga akhi
angan Denny. Es mengetuk pintu ruangan tersebut, tapi stimulus da
tempat tidurnya sambil memand
elas salah satu dokter magang yang ikut ber
on, akhirnya Es memutuskan untuk membuka pintu ruangan te
mulai menyapanya seperti yang bias
aimana perasaan Anda sekarang
timulus apa pun sepertinya tidak mampu menariknya ke luar
dokter magang itu saat melihat Denny tidak memberikan
asih terus seperti ini dan mengalami kesulitan untuk tidur, berikan obat tidur
ereka berempat memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut. Karena
nggu sampai Denny sendiri yang memutuskan un
k yang dimiliki oleh seorang psikiater dalam mengobati pasiennya adalah 'KEMAUAN' yang dimiliki oleh pasien itu sendiri. K
kan keterangan?" tanya Es kepada tiga dokter
uat gejalanya aktif kembali, dan alasan itu juga yang membuat pasien me
gan istrinya?"
an mau membantu pengobatan ayahnya. Sayangnya, ibunya tidak memberikan izin. Bagaimanapun juga kita tidak bi
mendengar penjelasan
sambil mencari cara lain untuk berbicara dengan keluarganya," tutur Es s
tersebut langsung menjawa
mereka. Tapi baru hendak melangkahkan kakinya, Es
tanya Es memastikan kepada junior-juniornya itu
kan jawaban, Es
*
us menyempatkan diri datang ke pusat informasi untuk meminta maaf
ia juga tidak mau menjalani sesi pendisiplinan di hadapan para petin
an meminta maaf. Saat ini ia sudah berada di ruangan kepala bagian
ada ditempat. Es hanya bertemu dengan wakilnya. Jadi,
udah saya perbuat di depan ruang operasi!" tut
lagi karena pimpinannya juga tidak
sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan menerima SP1. Surat itu diberikan karena kelalaiannya dalam men
asan dengan Kei yang hendak menuju ke ruangan yang sama. K
pelan, tapi masih bisa didengar ole
ributkan tentang otak pasien, aku akan lebih dulu mengeluarkan otaknya sampai dia berhe
rih. "Hah! Membicarakan tentang otak membuatku
nya dia membicarakan lapar, setelah bicara seperti itu!" gumam Kei ngeri