Husstt! Secret, You and Me
k belajar, yang setiap harinya selalu saja ada kegiatan yang dil
Aku sudah bekerja s
ncari mangsa. Mungkin cuma dia yang resah sendiri di saat temannya baik-baik saja bahkan
ki sampai ke darah-darahnya. Mata yang sibuk dengan urusan masing-masing, terarah kepadanya. T
pa Ke
ahu!" ba
gejar Keira. Menghentikan pembaha
ge
ngejar Keira yang berjalan bagaikan berlari. Satu langkahnya bisa seperti lima
dak. Ruangan yang pintunya selalu terbuka itu tiba-tiba menjadi tertutup.
arap cemas karena mereka keluar di saat jam pela
lajarannya!" balas Keira samb
Tapi sesaat, dia langsung diam setelah mendengar suara yang begitu familiar masuk ke gendang telinga mereka mas
dan khas itu tidak lain adalah milik Ibu Vita yang berjuang mempertahankan anak-anak kelasnya. Dia yang sangat marah tak menghirauk
Berjalan ke sisi pintu yang paling depan. Lebih berse
ersembunyi di balik tembok sambil mendengark
guru yang lain tidak terima kalau kelas Ibu Vita mendapatkan perlakuan khusus lagi. Mereka semua tidak ingin ada perlakuan khusus lagi untuk kelas-kelas yang unggul, mer
lebih ekstra!" Ibu Vita tidak mau mengalah. Baginya siswa-siswi yang berprestasi
Coba kenal dulu siswa-siswi Ibu. Mereka semua memang terlihat baik di depan tapi Ibu Vita tidak tahu b
gangguk saja. Dimas memilih diam karena dia baru di sana dan tidak terlalu tahu bagaiman
ritakan semuanya? Kenapa? Bodoh kamu Kei. Bagaimana k
guru tapi di belakang itu dia tak sebaik itu. Kecemasannya
ana sek
a, wajahnya sangat panik h
pintu. Memberikan kode dengan mata
t ke arah An
ngsung pura-pura mencari sesuatu di lantai saa melihat kehadiran
lu fokus untuk melihat ke arah Pak Dima
angkit berdiri. Berdiri berhadapan dengan Pak Dimas. Dia
pelan menarik ujung r
Dia tidak tahan dengan panggilan alamnya, yang sudah berada di u
ingat nya. Mendelik t
imas?" tanya Angel, langsung be
Keira menekankan. Dia berjalan cepat mengikuti Pak Dimas. Angel
yipitkan matanya. Menoleh ke belaka
ya?" ujar Angel de
a. Barulah dia t
-
bangganya membeberkan a
bersemangat, mendekati kum
pa
tahu bahwa ada sesuatu yang membahagiakan
a bahkan menyiapkan kursi
kelas kita ad
esar. Tanpa mereka bertanya siapa orangnya, mereka langsung melihat ke arah kursi kosong yang ada di
mpai temannya yang lain yang sedang membentuk alia
" tanya mereka
yang sedang bergosip dengannya. Bisa kacau kalau semuanya tahu. Keira bisa ngamuk besar kepadanya. Bukan
g membenarkan. Tak menghiraukan aliansi y
. Kecuali Juan, yang terlihat senyum
anya melihat ke arah Juan. Menyadari Juan y
mua anak kelas juga tahu, apapun yang ada di kelas mereka jika diketahui oleh anak kelas lain
usir gadis-gadis itu. Mendoro
ra itu
masih menyelesaikan urusan alamnya. Mendengar suara langkah kaki yang
tahu siapa dia. Tapi dari senyumannya yang malu-malu, Ke
itu dengan percaya diri. Dia sampai menyeka ram
awab Keira ter
ngannya, mendengar nama Keira, langsung tiba-tiba berh
Pak guru di dala
alah satu cara agar merek
Kakak Pa
ya Pak guru itu keluar dari kamar m
cukup untuk membuat anak laki-l
Tapi itu tidak berlaku untuk Keira y
Kamu nggak ada kelas?" tekan
na ulah bapak!" ucap Keira, tadinya dia ingin mengatakan
ritain ke guru-guru yang lain
kemarin lupakan semuanya!" ucap Pak Dimas. Menyuruh Keira agar tida
i kaget dan membuka matanya lebar-lebar. Dia langsung menja
pasti akan tersinggung jika dihindari. Begitu juga dengan Ke
ar K
-anak yang memiliki sikap baik di depan tapi tidak baik di lua
ucap Keira k
tidak ada gunanya bicara dengan guru itu yan
k bisa langsung
gingat apa yang ia lihat malam itu. Membuatnya berkesimpulan bahwa Keira adalah anak nakal yang ber
-
sh
lesai makan, Ibunya meminta ia membelikan sesuatu dan Dimas sebagai anak tunggal harus mematuhi itu. Dia pergi
motor ninja kesayangannya. Menyusuri jalan yang
merah. Diam menunggu lampu hijau, Dimas tak sengaja melirik ke arah kirinya hanya karena ingin tahu. Di atas motornya dia melihat Keira yang masuk ke sebuah gang
in ana
i pengendara yang lain membua
tin..t
menekan gas motornya. Mele
ir juga anak yang dikatakan hamil tida
h ada orang
untuk melanjutkan rapat mere
ta. Setidaknya anak itu harus tetap mendapatkan fasilitas!" Kini
uruk ke Keira. Dia yang tak bicar
patkan perlakuan khusus. Lalu mereka? Tidak. Padahal setiap anak memiliki kelebihan masing-masing. Jika Keira karena pintar mendapatkan perlakuan khusus berarti anak-anak yang lain juga berhak mendapatkan perlakuan khu
peninjauan dan pelajaran juga untuk anak-anak agar tidak mengulanginya. Fasilitas yang kalian pernah dapatkan
mentara Pak?" pr
embuat anak-anak jadi malas tidak bersemangat lagi untuk belajar!" ucap Pak Ke
ar dengan kecewa, sebagian terlihat tak p
t!" ucap guru yang de
Dimas dengan tatapan mengancam. Pak
. Kenapa anak-anak yang berprestasi yang bermasala
asuk tiba-tiba membahas Keira. Dimas semakin yak
ari pohonnya!" gumam Dim