icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KEPINCUT PREMAN SALEH

Bab 4 Chapter 4 - NASI UDUK ISTIMEWA

Jumlah Kata:1020    |    Dirilis Pada: 17/07/2023

u keluar dari kamar mandi, Farhana mendapati 3 bungkus nasi uduk di atas meja makan. Harumnya terc

sebungkus nasi uduk dan membawanya menuju ruang tengah. Suda

il berjalan menuju kamarnya. Rambutnya yang b

a tontonan yang sedang ia saksikan terlihat lucu. Setelahnya pemuda

il mengeringkan rambutnya. Setelah kering, ia sisir rapi rambut hitam lurusnya dan ia ikat dengan ikat rambu

ya menggema di dalam rumah. Raziq suka sekali menyalakan sound system sambil memutar lagu-lagu dari band populer internasional yang begitu digemarinya itu. Tidak hanya lagu, ada saja pe

ing dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia menyiapkan teh manis hangat untuknya sendiri. Beberapa deti

pun berhenti mengunyah. "Tumben Usman kirim

di balik bakwan ini," pikirnya berburuk sangka. Apalagi jika teringat isi chat antara Sintya dan Us

lam rangka apa? Ultahkah?" Farhana duduk menya

an karena elu udah lulus pesantren. Kenapa?" Raz

." Farhana meninju

an. Sementara Farhana berlalu meninggalkan Razaq sendirian di rumah. G

*

Yang ditegur pun menoleh. Wajah Rey langsung memerah karena tersipu malu. Saat seperti ini justru memb

gkol kesukaan abang. Eh, maaf ya kalau napas abang bau." Rey langsung menutu

lanya sambil sedikit tertawa. "Sa

ih muda, bertubuh agak gemuk, dandanan menor. Kulitnya kuning langsat dan bicaranya men

hingga Rey bergeser. Terlihat pemuda itu merasa tidak nyaman. Farhana yang menyaksikan pun begitu risih. Gadis penjual jamu itu berpakaian sangat ketat hingga membuat b

i abang yang bayar." Rey justr

gan matanya dari tubuh saya ini, loh. Punya selera bagus dia itu." Gadis penjual jamu itu melirik ke arah Far

dari balik pintu. "Maaf, ya, neng Hana nunggu kelamaan. Dari sema

bakwan sama pisan

mungkin, Mp

nya si

ah makan apa?"

wain jamaah majlis taklim. Karena nggak habis terus diangetin dan dibagiin di

minum obat?

mpok baru balik hari Sabtu nanti. Ya beginilah kalau hidup berjauhan sa

gak tega lihat Mpok pucet begi

elu nanti." Bu Romlah melirik Farhana yang tiba-tiba salah tingkah. Mendengar ucapa

tri salehah kayak neng Hana. Eh, maaf, Neng.

Rey nanti anterin ke bidan Hayati aja yang dek

a pamitan ya, Ban

ga dimana ia biasa memarkirkan sepeda listriknya. Lalu gadis itu mulai mengayuh dan

tadi. Gadis itu penasaran dengan maksud dan tujuan sebenarnya Usman. Entah mengapa ia meras

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka