icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KEPINCUT PREMAN SALEH

Bab 3 Chapter 3 - MARTABAK SPESIAL

Jumlah Kata:880    |    Dirilis Pada: 17/07/2023

nah dekat dengannya beberapa tahun lalu. Baru saja gadis itu duduk di kursi teras sambil mengi

lu sama tuh orang?" tanya Razaq ketus sambil men

MANIS DAN ASIN BANG TAN. Penasaran dengan isinya, Farhana bergegas membuka box dan meletakkannya di atas meja. Kebetulan

sang adik yang terlihat begitu laha

ihat berminat. Razaq pun mengambil kesempatan ini. Ia menyomot satu potong martabak manis dan

bang kembar satunya, Raziq, dari dalam rumah. Ia

lupkannya ke dalam kuah saus pedas. "Mantap jiwaaa ... Dari mana ini martabak? Siapa yang beli martabak mahal ini?"

yak menghabiskan waktu di pesantren dan jarang sekali pulang.

Adikku sayang. Pelanggan selalu puas meskipun

g beli?" tanya Raz

bil asyik mengunyah tanpa memedulikan Raz

meyakinkan dirinya sendiri. Anggukan kepala yang k

inian?" Raziq menyombongkan waj

r sama Hana, Ziq," Razaq

bisik depan Hana. Ke

Dek?" tanya Raziq penasaran. Farh

. Gadis itu hanya asyik menghabiskan sisa martabak dalam kotak. Tidak tersisa sedikit pun. Bapak da

r ke dalam mulutnya yang masih penuh. Razaq dan Raziq keheranan melihat tingkah laku adiknya. Sempat

Kesurupan apa gimana?" Razaq mencoba membacaka

erut Hana kan lapar. Semenjak bapak sama ibu menginap n

mpah di hadapan adiknya yang memasang wajah kesal. Sementara Raziq d

ang Rey suka sama Hana? Kayaknya di

ya itu? Kayak preman kampung begitu. Nggak sepadan sama elu yan

ek. Bukannya kalian dekat ya sa

embuang pandangan ke sekitar. Rumah besar dengan halaman dan taman yang luas ini tampak begitu cantik karen

digandrungi gadis-gadis di sini. Kita aja kalah saing. Ya, nggak, Ziq?

sih." Di luar dugaan, Raziq justru menja

Hana?" Kedua bola mata gadis itu berb

lagi ketika melihat ekspresi sang adik yang langsung jengkel dan bet

Hana juga ditunjukkin isi chatnya. Pas Hana baca, terkaget-kagetlah Hana ini, Bang. Nggak nyangka kalau si Usman semen

ziq menyelidik abangnya. Terlihat

nya apa?" tanya

sentuhan ujungnya. "Pake bibir, Bang, bukan jari!" tegasnya kemudian sambil ngeloyor masuk ke dalam rumah, me

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka