icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perjodohan Adiratna

Bab 6 Saling Melanggar Perjanjian.

Jumlah Kata:1778    |    Dirilis Pada: 10/07/2023

perlahan terbuka, menampil

an sekeliling. Ia baru menyadari bahwa sekarang dir

rta harus memeriksa banyak dokumen. Jadi ia tid

sinya. Namun sesuatu di pundakn

ng, Zaidan mengambil selimut itu. Ia mencoba mengingat-inga

bawa selimut ke dalam ruang kerjanya

yang masuk ke ruang

ng kerjanya dan berjal

Zaidan dengan nada penuh penekanan di setiap kata yang i

elihat Zaidan yang tiba-tiba datang dan marah-m

tna!" bentak

!" Adiratna tidak mau kalah, ia juga balas membentak Zaidan.

engang. Ia tidak mengharapkan reaksi itu dari Adiratna

sekar

ebentar lalu terkekeh lagi. Lama kelamaan kekeha

seperti apa. Ia sendiri bingung me

aya?" tanyanya da

mengangkat dagu seolah menantang Zaidan. Ia harus sedikit mendongak unt

ajah Adiratna. "Saya tanya sekali lagi, kenapa kamu masuk ke ruang ke

njian apanya? Di perjanjian itu hanya tertulis bahwa aku nggak boleh masuk ke kamar kamu, dan kamu juga nggak

lu melemparkannya ke sembarang tempat.

alan mendek

sekarang tubuh Adiratna pasti sudah

i Zaidan. Namun, sepertinya Zaidan tid

ekat, Adira

auh karena terhalang meja riasnya. Kedua tangan Zaidan me

ke kamar kamu? Saya pemilik rumah

ak diantara keduanya sangat dekat. I

r otak agar ia bisa lepa

Merasa kalah?"

terus berada dalam

ain, Adiratna harus

ngalungkan kedua tang

leh melanggar bukan?" Adiratna mendekatkan tubuhnya ke tu

ng di leher Zaidan merayap d

t Adiratna menempel padanya. Sensasi tangan Adiratna yang merayap di lehe

iratna. Pria itu tidak mengatakan apa pun l

rnya, Adiratna langsung menjatuhkan tubuhnya.

tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan. Kelakuann

eng-gelengkan kepalanya. "Aku emang b

umpu pada meja rias. Kakinya masih lemas. "Aku b

sini, padahal biasanya ia tidak pernah sarapan dan langsung pergi ke kantor. Namun, bela

Ia memperlakukan Zaidan seperti tamu restaurant, lengkap

an sedikit pun keceriaan, pria itu te

an bibi udah capek² masak, tapi masak

ung karena makanan. Ia lanjut mengunyah makanan

sak semua sarapan itu, tetapi nyonya nya itu harus berbohong agar Zaidan mau makan masakannya. Jika ti

Bi Sumi sambil melihat

wajah Zaidan. Dengan begini, ia tidak akan melanggar perj

mereka berdua sama-sam

mukul kepalanya. "Jangan

ngkat ke kantor. Melihat itu, Adiratna seg

, tanpa mengucap sepatah kata pun, pr

na selama tinggal di sini, ia tidak pernah sama sekali menyiapkan keperluan kanto

menyiapkan perlengkapan Zaidan. Sekarang

stri yang hanya mengincar harta su

a dalam diam, ia terus meneru

p layar laptop, tetapi piki

Ia tidak bisa fokus sama sekali pada pekerjaannya, wajah

bagaimana perasaan saat tangan wa

annya secara sembarangan dan m

ah sekacau in

ang dia piki

menyentuh tubuhnya ia

akal. Ini

rang sudah waktunya makan siang dan ia malas keluar, ia ingin maka

rumahan?"

meminta Bi Sumi mengantarka

ih handphonenya lalu men

kontaknya, ia la

di kamarnya mendengarkan telepon rumah yang berdering. Wanit

Tuan Zaidan Birmant

akanan terus antar ke ruangan saya ya,

aidan langsung menutup te

annya itu. Lalu kemudian senyum lebar menge

at mencari Adiratn

ng memanggilnya. Ia melepaskan earphone di telinganya lalu keluar k

" tanya Adi

mengatur nafasn

dulu nafasnya? Samp

ar. "Tuan minta dimas

gung. "Memangnya dia sudah

untuk memasak. Nanti malah ketahuan kalau sela

, Tuan minta dimasakin, tapi nant

mengembangkan se

engangguk

"Kalau gitu cepetan Bi, kasian

apur. Mereka terlihat sangat sibuk, dari m

i mulut Zaidan, Adiratna tetap beryukur karena masakannya diterima oleh Zaidan. Walaupun ia sendiri t

ri tepat di depan perusah

rga kaya, ayahnya dulu direktur utama dari perusahaan besar, ibunya sekarang adalah salah satu petinggi d

ebut dan naik lift. Bi Sumi mengatakan b

dari lift. Ia menatap sekeliling, di lantai ini sangat

yang bisa s

orang wanita cantik dengan pakaian khas karyawan wanita. Wanita

angan Pak Zaidan," j

a bergerak turun dari atas keba

, apakah ada yang sa

akai yang aneh-aneh, hanya sepatu kets putih biasa. Ia juga mengenakan topi hitam, r

yang

gganya Pak Zaidan?" tan

ah

ruangannya. Ruangannya di sebelah sana," ucap wanita itu sambil menunjuk sebuah pintu.

wanita itu langsung perg

u tunjuk lalu berterima kasih. Ia kem

kepalanya. "Masih muda tapi jadi asis

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka