Sang Penjelajah Malam
ragedi M
lainnya langsung membawa Putra untuk istirahat di bawah pohon. Kebetulan cuaca sedang gerimis, Putra terlihat begitu le
ang Arya menyuruh Putra untuk banyak-banyak istighfar, karena di sini bukan hanya ada mereka saj
aan dirimu?" ta
h baik dari sebelum
aksakan diri, untung saja kita lihat ke belakang. Kala
ternyata enggak. Mau baca istighfar aja susahnya minta ampun. Makan
udah baikan?
alanan ini. Oh iya, kira-kira kita
in kita tahu jika kita tida
baik-baik saja membuat mereka lega, entah apa yang terjadi jika Putra kenapa-napa. Tenaga Putra juga
n suara dari seorang nenek-nenek se
bahwa mereka sama-sama mendengar hal yang sama. Jadi i
." Ryan salah satu peserta Cha
ang di punggungnya. Persis sep
ang benda atau apapun yang mereka bawa. Ryan pun seketika membuang koin didalam kantong yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam
inggi lututnya, berwarna hitam yang terlihat berkelebat. Bacaan Dzikir, seperti Istighfar dan Takbir serta surat-surat p
di tempat Pasar Setan berada. Putra yang seorang montir bengkel motor itupun mulai me
ar. Mereka semua bersikap seolah-olah tidak terjadi
ada air terjun, bisa kita pakai mengambil wudh
sang kamera di samping tempat sholat. Keanehan pun terjadi s
gkuknya, terasa seperti sedang ditiup seseorang. Padahal yang lainnya
ah dikumandangkan oleh Arya. Sedangkan Denny, Putra, dan Rendy menjawab Adzan dan Iqomah dalam hati dengan khusyu'
rti sedang ditengah-tengah pasar.Kang Arya yang paling rajin menjadi Imam di Mushola seperti sedang berada di dunia lain. Di
alar kebagian atas tubuhnya. Namun keringat mulai mengucur di dahinya.
alu mencoba melawan deng
-nya, mengikuti Imam yang berj
ya disertai suara cekikikan,dan ada pula
, anak-anak dan laki
encang seperti menam
lak
i lagi. Sehingga ia pun hanya mengingat bacaan ya
acaannya.Tiba-tiba suara perempuan dibelaka
," sahut suara
hu ahad," s
erdengar kembali menirukan sambil cekikikan. Mera
angat jauh dan seperti berada bel
sangat tidak nyaman karena terus
ot. Spontan Kang Arya mengucap Istighfar sambil
ihat jelas seperti Makmum yang ikut sholat berjamaah. Memakai atribut mukena yang sudah kecoklatan dan usang. Mukanya seperti nenek-nenek dengan
njadi semakin ramai karena diikuti banyak suara lain dibelakangnya. M
adian horor pada m
ang menertawakan bacaan sholat yang sangat ia hafal. Sontak kelima jamaah itu pun bubar.
santai sambil menyeduh kopi, sedikit heran melihat kedatangan mereka. Mereka pun meminta pertolon
elihat kamera vlog kesayangannya hancur, mereka berempat saling kompak be
kemana kalian