Mars & Venus Fall In Love
Elga sampai pada titik dimana ia berhasi
pakah ini nyata, berulang kali pula ia dis
a,
snya, menanggapi pernyataan yang berasal dari pos
setelah Elga berhasil me
Gue minta kost yang biasa aja, tapi dikasih apar
i beberapa lantai. Sang pemilik gedung mengatakan bahwa tiap kama
ya. Kelas dua terbaik selanjutkan berada di bawah, ada tiga kam
ya tergantung dimana le
Lemari pakaian, ranjang dengan kasur yang cuku
ya dua kali lipat dari ruang tidur. Dapur prib
aja kaya di rumah," komentar Elga, ters
baik untuk Elga. Apalagi, ia tahu menjadi
at untuk mencari udara segar sekali
lan dengan penghuni kost yang lain karen
k ba
lga memekik tanpa
ar, ia dikejutkan dengan sosok
ga seperti
ru." Selesai berujar santai, pria itu mengulurkan tangan,
tunjuk pria itu, ke arah pintu yang berada tepa
merespon apa, "Mungkin lain kali. Aku masih harus
apa-apa, jangan ragu b
gai macam sikap dan sifat manusia di luaran san
etangga baru Elga ini memiliki ketertarikan pada tiap
a gadis itu, penasaran. Tersisa satu lagi pin
ti ekor mata Elga, menatap ke
ya
si tak k
ya sendiri ketika mendengar pernyataan creppy
dugaannya. "Kok malah keselek, toh, Mbak!" Membantu aga
h baik, keduanya me
g Elga, "Hantu git
'Mbak' maka Elga menyelaraskan dengan meman
ar lebi
edanya-" Abbas menggantungkan kalimatnya beberapa saat, maju
jauh saat ada kata 'an
kali ia tonton, apa gedung ini juga pun
enjamin keamanan tempat ini. Masa orang aneh di sini t
bilang lo ngebayangin k
ya
ang kesekian kalinya, Abbas merasa ia akan
i Abbas, "Dia aneh, karena menurut gue beda dari pe
rinteraksi,
ng mengandung unsur ambigu atau dengan kat
alu ikut campur dan membiarkan tia
tidak keberatan dan selama penghuni satu
s, lagi. Matanya menyipit, menatap penuh selidik seolah
gan gelar yang satu itu. "Mas-mas
hatannya masih adek mahasiswa. Masih muda
Abbas terpaksa tidak melanjutkan percak
ke lantai paling bawah, sekaligus mencari kafe agar
ia melihat seseorang yang dikenaliny
n rambut bergelombang itu, "K
a balik Elga,
, lo inget
jawab terbata-bata, "K
eraksi dengan orang-orang kaya gue." Helen berujar sinis, tapi ane
rasa ta
itu kita bisa lebih saling kenal lagi," ragu-rag
an dengan pergi dari sana memilih kembali k
in tak berhenti untuk menyapanya. Ada saja kejut
bisik Elga, suaranya i
ang laki-laki yang kebetulan me
i!" umpatnya pada diri sendiri, masih terus me
ar
rip or
ke pesta Elga, tep
milik ciuma