Menikahi Gadis Lumpuh
ini dia tidak percaya jika jalan hidupnya akan seperti ini. Ayahnya meninggal seja
ena dari dulu ayah dan ibunya tidak pernah m
yang membuat urat sarafnya tidak berfungsi. Kemungkinan sembuh total hanya sekian persen, selebihnya ia
kah semua ini
an, pagi buta tadi. Tidak ada sang pemilik kamar sampai saat ini. Man
ia hendak kembali menangis. Menangis
mamu, Bu. Aku tidak tahu
kamar sedang menahan emosi saat mengetahui keberadaan dirinya di kamar
yang kamu lakuka
e
lam Sepia kembali menyapa telinganya. Dia mendenga
dekat dengan emosi yang
gga terdengar suara rintihan dari bibirnya saa
n bertemu tatapan dengan pria yang sud
arah dengan pria itu, akan tetapi sikap kasar nan arogan B
sekarang! Dasar perem
sentuh aku! Kamu pria j
l
l
Bio pada Sepia. Darah yang keluar dari
h? Berani sekali kamu!" teriak Bi
nembus kulit wajah Sepia. Pria itu semakin kesetanan dan melampiaskan kekesa
s-saja a-
ap jika Bio akan membunuhnya saja supaya
menant
yang ia nikahi paksa itu baru saja menyelamatkannya dari seg
ia sudah tidak terkendali dan siap menyayat leher jenjang
m batin, membayangkan bisa berkumpul den
kannya, dan Sepia sudah sangat siap. Dia merasakan sesuatu mengali
tinggal
*
un. Dia memakai pakaian seperti seorang perawat. Dia adalah orang
ng ditugaskan Oma Roslina untuk menjaga menantu And
sedang menyambut teman-teman
i mertua ya," salah s
i lumpuh itu, Ren?" Dini, teman
njadi kebiasaan geng sosialita itu. Akan tetapi, jika Renata yang menjadi
Renata tersenyum kaku kepada temannya, lalu menata
an senyum singkat pada kelima wani
eman saya! Lancang sekali ya k
yang dibuat olehnya di hari pertama kerja. Anna han
Tapi, bicara saya yang mana ya
ia harus tahu kesalahannya supaya tidak akan ia ulangi lagi besok.
ah ke gadis lumpuh di lantai tiga. Urus dia dan ja
suka berurusan dengan suatu hal yang menyangkut tentang men
a menantu lumpuh," Ann
memperkenalkan diri pada Anna dan akan menunjukkan kamar yang ditem
membaca aturan yang harus kamu taati jika sudah bekerj
u Diyah," jawab A
Diyah. Dia mengurungkan niatnya yang akan mengetuk
suara yang ia yakini
pintu saat ini?" Anna bermonolog. Perasaannya bimban
menurut Anna begitu mengerikan. Anna sempat melirik ke arah tangan B
ruhmu berdiri didepan kamarku, hah!" teriak Bio m
awat baru yang ditugaskan
TO
ci saat itu juga. Bio mend
mpuh istriku atau kau akan
s untuk sejenak saking takutnya. Anna hampir bernafas lega akan
gan sampai aku melihatnya lag
lantai satu tidak ada kamar lagi selain kamar saya dan ka
rena si lumpuh adalah pekerjaanmu, kan? Dasar bodoh!" u
yuruh istrinya tidur di kamar pembant