Semangkuk Soto Dari Ibu Mertua
ocah itu telah menghabiskan semua isi piringnya. Sepercik kekecewaan muncul di hati bocah kecil itu kala mengingat sikap sang ay
capek," pamit Fadil pada sang bunda, Jihan mengangguk. Mengerti
sudah menghilang di balik pintu kamar. Kini, sorot mata wanita itu berubah ta
gimana tadi, Mas?" tany
Lelaki itu menghenyakkan bobot tubuhnya di kursi seberang s
kamu jual cincin nikah?" t
itu sudah mengadu pada sang suami. Jihan hanya bisa tersenyum miring
n sekolah Fadil, dan juga bayar uang rekreasi Fadil minggu depan," balas Jihan yang berusaha bersi
a sekali nggak kepikiran buat kasih sedikit ke ibu. Apa kamu lupa kalau ibuku masih hi
ang dibeli dengan uang hasil pemberianmu yang selalu mengesampingkan nafkah untuk aku dan Fadil. Bahkan, kamu pulang telat karena kamu b
ganya. Sedangkan anak dan istri seolah tak pernah ia pikirkan. Lalu untuk
setiap bulannya. Padahal, anakmu sendiri kau abaikan, Mas." Sakmat! Rizal hanya diam, tak tahu bagaimana menjawab setiap perkataan sang istri. W
kan cincin pemberianku. Harusnya kamu juga kasih sebagian hasil penjualan cincin itu ke a
brak meja karena sudah tak taha
har pernikahan untukku, dan mahar itu sepenuhnya menjadi hak istri. Kalau kamu mau minta uang hasil penjualan
ngguh, hari ini Rizal seperti tak lagi mengenali sang istri. Jihan ya
tak Rizal kemudian masuk ke dalam kamar, berganti pakaian
anya Jihan yang emosinya s
dian berlalu keluar rumah. Sejurus kemudian, terdengar
wanita biasa, yang bisa sakit hati meski ia berusaha untuk terus terlihat kuat. Wanita itu menelungk
zal sampai beliau meninggal. Sejuta sesal muncul di hati wanita itu. Andai ia tahu sikap a
guatkan hatinya. Jihan merasakan sebuah telapak tangan yang membelai lembut puncak kepalanya, secara refleks wanita it
Nak?" Jihan berusaha ter
il itu malah ikut menghenyak di sam
. Padahal kan aku ini anaknya," ucap Fadil seraya menundukkan ke
sendiri dibalik sikap ceria yang ia tunjukkan selama ini. Wanita
an masih punya Bunda, Bunda akan selalu berusaha untuk membahagiakan kamu," ujar Jihan berusaha membesarkan hati sang a
h anggukan kepala. Sebenarnya Fadil bukan membenci Rizal, bocah itu hanya
pada putranya, Fadil menurut dan langsung beranjak menuju ke kamar. J
alam ini. Mungkin lelaki itu menginap di rumah ibunya. Wanita itu memutuskan untuk mengunci pin