Semangkuk Soto Dari Ibu Mertua
mulai bernyanyi membawa harum aroma embun pagi yang membasahi dedaunan. Jihan mulai menggeliat dari nyenyak tidurnya, tanga
g suami karena semalam Jihan telah mengunci pintu rumahnya. Namun nihil, tak ada satupun telepon atau pesan yang masuk dari Rizal. Jihan terdiam, pandangannya nanar
Fadil sebagai bagian dari hidupmu, Mas," gumam Jihan
berniat untuk membangunkan putranya. Namun, ternyata Fadil baru saja selesai merapikan ran
seraya mendekati putranya, bocah itu me
ah besar, dan aku mau gantikan
ternyata telah mengerti apa yang terjadi di antara kedua orang tuanya. Jihan menekuk lututnya untuk mens
sarapan ya, Bunda sudah hangatkan ayam crispy kamu," titah Jihan yang langsung diangguki oleh p
i. Apalagi Rizal yang sengaja tak pulang semalam. Wanita itu menuj
hnya dan ikut menyusul ke meja makan dengan sebuah senyum mengembang
k ikut sarapan bareng kita?"
a antar ke sekolah ya." Jihan segera mengalihkan topik pembicaraan
h, Jihan membonceng sang putra untuk menuju ke sekolah. Sepanjang perjalanan, Fadil tak berhenti mengoceh. Mengungkapkan keinginan
zal, jangankan memikirkan kebahagiaan. Ingat pada mereka berdua saja sudah alhamdulillah, karena selama ini yang ada dalam pikiran Rizal hanyalah
pulang kalau Bunda belum jemput ya," pesan
ng tangan sand Bunda kemudian berla
rniat untuk membeli beberapa bahan jualan yang sudah habis. Seperti biasa, Jihan memilih mem
ala melihat pemandangan di seberang sana. Nampak Rizal, sang suami
untuk apa mereka berada di dealer sepeda motor?" Tan
da di sana. Namun urung, mengingat jika Rindi pasti akan memposting aktivitasnya di sosial me
u
ang menabrak bahunya hingga ham
buru-buru," ucap seorang ibu-ib
Jihan terhenti kala melihat sosok
k Ji
edua wanita itu
adi jalan nggak lihat-liha
bak Jihan hari ini jualan?" tan
u belanja bahan buat jualan," jawab Jiha
ngen makan yang pedas-pedas. Ya sudah, saya duluan ya, Mbak," pamit
u kembali mengalihkan pandangan matanya pada dealer di mana sang suami ternyata sudah tak berada di san
ang masih tertutup rapat, sepeda motor Rizal juga ta
mam Jihan kemudian membawa belanjaanya ke dapur dan mulai menata
atang menghampiri dengan wajah sumringah. Wanit
ua," pinta Bu Rt yang sudah membanting bobot tubuhnya di salah sa
kan dulu." Jihan bergegas meracik
yang hendak mengajak mengobrol, tent
pa mengalihkan fokus dari wajan seb
likan sepeda motor baru sama Mas Rizal.