Tiga Puluh Hari Sebelum Bercerai
kan gumpalan rambut tersebut. Entah kenapa pikiran Arga menjadi kacau, Naima yang tiba-tiba ingin merubah pe
*
ggu di bawah, tentunya bersama dengan Alifah. Setelah penampilannya sempurna, Arga beranjak turun. Pandanganny
cantik dengan penampilannya," gumam Arga dalam hati, matan
yang Alifah lontarkan mampu menyadarkan Arga dari lamunannya.
i. Bundamu memang sangat cantik, seperti bidadari surga," puj
ngkat sekarang saja. Nanti
amun baru saja hendak keluar dari rumah. Tiba-tiba ponsel Arga berdering, dengan terpaks
anya mengangguk. Lalu Arga menggeser tombol be
ada a
emput aku ya. M
mana? Masih di rumah a
an, nanti ak
, nanti a
mas?" tan
sambil jemput dia ya. Kamu eng
kok," putus Naima. Seketika Arga terdiam, kenapa ia merasa tidak tega jika dirinya per
i ..
terlalu lama nunggunya." Naima memot
umah mama, ingat jangan ngebut." Arga pasrah. Lalu memer
nggalkan halaman rumah miliknya. Tujuannya adalah tempat di mana Arin sudah menunggu dirinya. Naima benar-benar wanita yang hatinya s
*
p oleh gamis, sedangkan rambutnya ditutup oleh jilbab, bahkan tidur pun Naima masih memakai pe
bannya, Arga tidak bisa berkutik lagi, bukankah seorang wanita akan lebih baik menutup auratnya. Terlebih w
an ke arah Naima yang sedang mengobrak-abrik lemari pakaian miliknya. Karena penasaran akhirnya Arga bangkit
ukkan sebuah buku. Seketika Naima menoleh, w
kok .
diri kamu juga." Arga memotong ucapan istri
Enggak bilang lagi." Naima hendak merebut buku ter
Tolong jelaskan maksud dari daftar ini." Arga menurunkan tangannya, lalu
aatnya harus berkata jujur, Naima menarik napas lalu menghembuskannya secara pe
esmi bercerai nanti," ucap Naima, seketika Arga terkejut. Ia be
amu." Arga menatap netr
kepada istrinya setelah mereka bercerai. Dan ini adalah daftar uang yang akan aku kembalikan nanti," jelasnya. Seketika Arga terdiam, di k