Hutang Berujung Nikah
inggalkan kantor satu persatu. Namun, berbed
da Daniel, tidak mau tahu caranya gimana. Entah
p Irna pada dirinya sendiri, ia kembali berkutat de
a sedari tadi Daniel melihatny
an dan enak tidak mau, di luar sana bahkan banyak yang berebut
Erlangga yang tidak begitu mendenga
pagi saya semuanya lengkap di atas meja saya!" titahnya pada Sang Asisten, setelahny
n lagi." keluh Erlangga yang merasa lelah. Andai bukan karena gajin
but, Irna menolehkan kepalanya kearah t
ia lekas melihat jam tangannya itu. Dan
gi." keluh Irna, yang menatap
a memilih untuk mengerjaka
p untuk pulang. Setelah dirasa sudah beres ia membaw
aksi engga ya?" tanya I
arena panik, Irna pun bergegas menuju lift dan
rasa takut atau apa pun. Ia bahkan bernya
ng
Irna pun segera keluar dari beda
pa lama dirinya disana, tapi taksi online yang dirinya tunggu-tunggu belum kunjung sampai juga. Karena curi
asa kesal itu, "terus gue harus gimana
deh, gue ja
ki menuju rumahnya yang jaraknya sangat i
unya bapak yang engga tahu diri, punya b
ngantuk nya itu. Ia merasa tidak sanggup l
na dengan motornya itu. Irna yang melihat itu seketika menjadi panik, ia takut bila orang i
bermotor itu adalah Ridwan tetanggany
panggil
melihatnya dengan teliti, dan benar saja
idw
m-malam begini Ir?" ta
niatnya mau pulang, tapi engga ada ta
egini?"
menganggukkan kepalany
barengan sama aku saja
?" tanya Irna dengan r
p disini dan menunggu para begal atau pre
irnya Irna menyetujui usul Ridwan,