Jodoh yang Dipaksakan!
ulai kalut bagai benang yang kusut. Amarah dan kecewa berkumpul di hatinya saat
ubur hidup-hidup dirinya sendiri saat ini. A
puk
h tepatnya kepada siapa kehormatan itu ia berikan. Masih dengan perasaan yang syok. Wana ini. Apa ada yang bisa menjelaskan padaku? Arkkk ...," teriak wanita itu di dalam hati. Ia mengg
rlepas dari tubuhnya. Ia menggigit bibir bawahnya sekali lagi, rasa perih di pusat intinya memb
mar mandi. Tak lupa ia memunguti semua pakaiannya. Tak a
terpaku menatap dirinya di balik pantulan cermin. Banyak bercak merah
ga hanya terdengar oleh dirinya sendiri, air mata turun ke pipi mulusnya. Bulu mata yang lentik itu
mengetuk pintu berulang kali, namun Alana mengabaikannya. Ia memandang syok pada baju yang tadi
sebut pakaian." Alana melemparkan pakaiannya ke dalam tempat sampah dengan kasar. Bi
dari kamar mandi hanya menggunakan bat
dah berdiri di depan pintu. Tentu saja dengan pakaian yang telah lengkap, walau rambut masi
ntu?" sindir Alana. Wanita itu menggeser tubuh Samude
ana tas da
an lambat. Tampilan Alana dengan rambut yang basah dan bibir merah alami memba
belahan dadanya yang sedikit terbuka. Wanita itu langsung menu
bagus sayang kalau dianggurin," jawabnya asal. Membuat Alana mendengkus ke
anya Samudera saat melihat wan
tidak sadar jika bajuku sudah kamu robek semalam," decaknya sema
eseorang membawakan pakaian untukmu
it memandang Samudera d
ketukan di pintu kamar menyela, membuat sua
mu tunggu di sini," ucap Samudera ce
gan sebuah Paperbag di tangannya. Alana
an ke kamar mandi dulu. Setelah
ang harus dibicarak
apa yang terjadi semalam. Jangan
ini. Anggap semuanya hanyalah kesalahan satu malam saja,
angis dan memohon pertanggung jawaban saat di hadapkan pada situasi seperti ini. Namun berbeda dengan wanita satu i
an satu malam saja?!" uca
in mendekat dengan tat
l
ga terjatuh di atas sofa. Samudera menunduk, kedua tangannya ia letakkan di sebelah kanan dan
ajah wanita itu. Tubuh Alana sedikit gemetaran, ia gugup. Selama ia meng
nak-kanakan. Aktif dan suka mengganggu dirinya. Namun h
n tanganmu. Ak
paskanmu, tapi
menaikkan sebela
Seringai terbit di sudut bibi
e
snya itu. Sial! Kenapa semuanya jadi runyam seperti ini! Di antara banyaknya pria di tempat itu,
dari dekapan lelaki yang
dan aku sudah terikat dengan simpul. Jadi mulai saat
bukan siapa-siapa bagik
calon suamimu," Samudera tersenyum manis
sesak mendengar ucapan Samud
alam ekspektasi yang terlintas di otaknya, apalagi menj
antara kita hanya kesalahan satu mal
t. Ada kemarahan yang m
lakukan padaku, Al. Ini namanya pemerkosaan, kamu harus tang
dengar? Pemerkosaan?
ng memperkosa lelaki. Bercand
sadarkan diri adalah tindak kejahatan Alana. Dan kamu sebagai pengacara mengetahu
ikir Alana panik. Ia tak terima langsung mendorong tubuh Samudera kasar, sedan
la
awab, ayolah! Kamu laki-laki, jadi tak ada yang kamu rugikan di sini," ujar Alana geram. W
atapan menusuk pada wa
ika akulah pemiliknya. Bisa saja kamu hamil setelah ini, karena aku tak menggunakan pengaman sama sekali. Jadi sebelum benih itu tumbuh, aku
benaknya. Ia bahkan ragu untuk mengatakan ha
eperti apa. Otaknya yang biasanya pintar kini terasa bodoh saja. Dia seperti terjerat dengan
ilang saat ini. Oh Tuhan