Jodoh yang Dipaksakan!
n pelayan yang baru saja lewat di sampingnya, ia langsung meminumnya hi
kah kaki yang tadi bersemangat kini mulai terasa pelan
n dada ini panas. Ada apa denganku? Apa ak
l yang rendah. Dua gelas anggur tak akan membuatnya mabuk,
buhnya untuk bangkit. Rasa panas yang timbul membua
g tadi pusing kini semakin melayang dengan tubuh yang terbakar. Ad
nya benar-benar menyiksa. Aku harus kembali ke
pi yang bersemu merah saat ia membayangkan jika pria itu sudah ada di kamar itu. Ini adalah yang pertama kali untuk Al
ah yang tertatih, berpegangan pada dinding a
temannya tadi. Dengan pandangan mata yang sedikit berbayang, ia meliha
ya. Baru saja gadis berwajah oval itu masuk, sebuah tangan kekar sudah menyambutnya
a ingin menghidupkan lampu. Tetapi pria yang mendekapnya itu justr
hatinya. Namun gelegar yang tak dapat ia tahan ini justru men
i yang tak dapat Alana gambarkan dengan kata-kata. Tubuhnya yang me
gkan tangan di balik punggung pria itu. Gerakan yang tadi monoton
begitu gelap membuat Alana cukup kesulitan men
emburu cukup menandakan jika pria itu sudah terbawa alunan nafsu. Pria yan
dan tak lupa meninggalkan tanda kepemilikan yang banyak di san
gi. Kedua tangan wanita itu mencengkram seprai dengan kuat, saat lelaki yang ia yakini Reymond
rsalah yang mengalir di hati. Hanya sesaat, setelah itu ken
m kepuasan terukir di rahang tegas itu. Kemudian kembali mendar
menyangka Reymond yang terus menolaknya akan mengecup sayang dirin
berakhir," ujar Alana sembari kembali memeluk tubuh kekar lelak
puasan kembali keluar dari mulut mereka berdua dan saling bersahutan, menggema
pasti akan ada yang melempar batu k
s lagi ini. Alana tak pernah menyadari bahwa apa yang ia lakukan saat in
erkan selendang keemasannya yang indah. Hangatnya pancaran cahaya yang me
dengan adanya cahayanya para tumbuhan bisa
ra perlahan, tampilan langit-langit kamar membuat ia sadar
sa berdentum kuat. Ingatannya kembali mengenang adegan pergulata
palanya. Dari awal rencana hingga ia masuk ke
cinta ini benar-benar membuatmu gila. Membuatmu bertindak di luar nalar," maki Alana pad
pekat semalam, menunjukkan betapa bersemangatnya mereka berdua, memb
baginya. Hal yang mengganjal pikirannya, tetapi sempat terabai
enal bau tubuh ini, seperti aroma tubuh-
gan cepat sudah memeluk pinggangnya di bawah selimu
elan saat ia menggerakkan pin
ndekatkan wajahnya di balik ceruk leher Alana, menghirup dalam-dala
an tergambar jelas di wajahnya, ha
ria itu lembut membuka suaranya, setela
h, matanya melebar sempurna menatap sosok
am
untuk sesaat. Udara seakan me
" ujarnya histeris, ia masih belum
diri bahwa saat ini ia tak salah lihat. Kenyataan yang ada di depan ma
amu di ranjang ini, hah?" ujar pria itu dengan tatapan dingin yang
pintarnya yang selalu ia banggakan kini seakan menjadi bodoh. Bagaimana mungkin rencana y
tnya frustasi sembari me