icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terima Kasih Atas Hinaanmu

Bab 2 Sudah Terbiasa

Jumlah Kata:1029    |    Dirilis Pada: 19/06/2023

ng ku siapkan di atas ranjang. Sudah menja

siapkan, mas." ucapku s

tu tidak perlu mem

, lalu menoleh mas Hanung yang seda

jawabku. Ku kira semua sudah usai. Tapi, ternyata ma

ukur punya istri tidak banyak menuntut. Tap

a." untuk yang kesekian kalinya mas Hanun

ah tiap akhir bulan, aku selalu berhutang demi bisa

Hitung sendiri! Berapa pengeluaran untu

i saja, dibahas terus. Lagian, aku beli juga pakai uang ku sendiri. Tiap aku ada yang be

berikan uang jajan untuk Azam--anaknya Meli. Meskipun bukan kewajiban suamiku. Karena Meli bukan seorang janda, suaminy

mengurangi uang dapur demi memberinya jajan. Tapi, sepertinya mereka tidak mengharg

k ku. Bearti Azam keponakan

r kamar sambil bicara," kalau lebih mementingkan

as Hanung menghampiri. Aku

tanya melototi ku, seolah aku s

caramu memperlakukan keluargaku? Apa orang t

ku seolah aku musuh di rumah ini. Padahal kalau orang bisa berpikir, tentu aku yang lebih b

duli sama nasib kelua

arang ku beli da

at mereka itu baik, punya uang

a dengan pakaian compang-camping, sementara uang gaji suamiku habis b

udara, bersiap menamparku. Tapi diur

ali ke kamar. dengan raut waj

ran. Dia merasa telah mencukupi kebutuhan hidupku dengan mberi

*

ada yang membantu. Padahal di rumah ini ada tiga wanita dewasa, keadaan

an kopi di atas meja, te

sambil terus menatap l

mas Hanung setelah menghabi

pintu. Menyalami dan mencium tangannya ta

sepeda motor yang baru di beli beb

ku." gumamku. Ini hasil dari keuntungan karena tel

a-tiba Meli muncul dari dalam kama

Mendengar ucapan lembutnya, aku j

esini nggak, mbak?" benar dugaanku kalau Meli ada maunya. ia meny

er kesitu." jawabku sambil menengadah

bak! Pasti ku ganti kok." lembut sek

bku, lalu beranjak dari dudu

aka sudah kirim pasti ku ganti." teriaknya. tapi tak mengh

ba Meli sudah berdiri depan pintu. ia memasang se

baju, mbak." aku langs

antang agar di dengar oleh ibu. Tapi sepertinya

Padahal Jaka--suaminya tiap bulan kirim uang. Terus dikemanakan uang itu? Sebab,

anya, kedengaran tu sampai ke depan." omel ibu, sudah biasa. selalu

hal aku cuma ngasih tahu yang baik-baik. eh, dia malah

amu itu cuma numpang di rumah ini." giliran ibu mertua

ang tak tahu diri kayak dia?" lanjut ibu la

mmmmm." Meli meraung seperti anak kecil yang tak dikas

mu." ucap ibu sambil m

bisa terjebak dalam

SAM

ASIH ATA

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka