Terima Kasih Atas Hinaanmu
ng ku siapkan di atas ranjang. Sudah menja
siapkan, mas." ucapku s
tu tidak perlu mem
, lalu menoleh mas Hanung yang seda
jawabku. Ku kira semua sudah usai. Tapi, ternyata ma
ukur punya istri tidak banyak menuntut. Tap
a." untuk yang kesekian kalinya mas Hanun
ah tiap akhir bulan, aku selalu berhutang demi bisa
Hitung sendiri! Berapa pengeluaran untu
i saja, dibahas terus. Lagian, aku beli juga pakai uang ku sendiri. Tiap aku ada yang be
berikan uang jajan untuk Azam--anaknya Meli. Meskipun bukan kewajiban suamiku. Karena Meli bukan seorang janda, suaminy
mengurangi uang dapur demi memberinya jajan. Tapi, sepertinya mereka tidak mengharg
k ku. Bearti Azam keponakan
r kamar sambil bicara," kalau lebih mementingkan
as Hanung menghampiri. Aku
tanya melototi ku, seolah aku s
caramu memperlakukan keluargaku? Apa orang t
ku seolah aku musuh di rumah ini. Padahal kalau orang bisa berpikir, tentu aku yang lebih b
duli sama nasib kelua
arang ku beli da
at mereka itu baik, punya uang
a dengan pakaian compang-camping, sementara uang gaji suamiku habis b
udara, bersiap menamparku. Tapi diur
ali ke kamar. dengan raut waj
ran. Dia merasa telah mencukupi kebutuhan hidupku dengan mberi
*
ada yang membantu. Padahal di rumah ini ada tiga wanita dewasa, keadaan
an kopi di atas meja, te
sambil terus menatap l
mas Hanung setelah menghabi
pintu. Menyalami dan mencium tangannya ta
sepeda motor yang baru di beli beb
ku." gumamku. Ini hasil dari keuntungan karena tel
a-tiba Meli muncul dari dalam kama
Mendengar ucapan lembutnya, aku j
esini nggak, mbak?" benar dugaanku kalau Meli ada maunya. ia meny
er kesitu." jawabku sambil menengadah
bak! Pasti ku ganti kok." lembut sek
bku, lalu beranjak dari dudu
aka sudah kirim pasti ku ganti." teriaknya. tapi tak mengh
ba Meli sudah berdiri depan pintu. ia memasang se
baju, mbak." aku langs
antang agar di dengar oleh ibu. Tapi sepertinya
Padahal Jaka--suaminya tiap bulan kirim uang. Terus dikemanakan uang itu? Sebab,
anya, kedengaran tu sampai ke depan." omel ibu, sudah biasa. selalu
hal aku cuma ngasih tahu yang baik-baik. eh, dia malah
amu itu cuma numpang di rumah ini." giliran ibu mertua
ang tak tahu diri kayak dia?" lanjut ibu la
mmmmm." Meli meraung seperti anak kecil yang tak dikas
mu." ucap ibu sambil m
bisa terjebak dalam
SAM
ASIH ATA