Terima Kasih Atas Hinaanmu
t pengeluaran, ini malah berlagak sok kaya. Tiap hari belanja b
lu berdebat tidak penting. Masa beli baju seharga tiga puluh lima ribu aja dipermasalahkan. Walau sudah
bulan ini banyak pengel
ut lipet baju dulu." aku beranjak dari t
ggu,
u jadi ti
ni pasti akan membahas soal uang dan juga baju daster yang harganya di bawah lima
rus beli baju? tanya mas Han
h, mas. Lagian baju rumahanku
utuhan lainnya. Ini malah menghambur uang buat hal tidak penting." suar
lagi. Perasaan Mas Hanung juga sering lihat kalau daster rumahanku ha
ing bagiku. Karena, tidak mungkin aku keluar rumah den
n yang belum robek, mbak
barkan bendera peperangan.
Mel. Kalaupun aku memakai uang mas Hanung buat beli daster. Terus, apa masal
ir setiap hari beli kuota. Buat apa lagi kalau bukan buat cari-c
an masa aktifnya hanya dua puluh empat jam. Mau beli yang bulanan uang aku b
Hanung dengan alis bertaut. Sudah pasti d
. Setiap hari aku beli kuota di konter. Tapi tid
yum-senyum sendiri saat mainan hp." Meli semakin membuat suasana menjadi
eperti anak muda saja. Tidak ada gunanya, boros jadinya. Belum lagi buat
n pedas. Membenarkan perkataan Mel
ang ku sendiri, Mas." kesal rasanya mendengar ocehan tiga
nghasilan dari mana? Jangan mengada-ada deh, mbak!" ucapan Meli semakin keter
Hanung, seolah dia membenarkan ucapan adikny
ualan secara online dan tanpa modal sedikitpun. Supaya mas Hanun
tanya Mas Hanung, suaranya mulai melunak
eli dan ibu bergantian."Satu bu
jaan yang ku geluti. Sebagai jasa penjualan secara online, tanpa modal dan tanpa harus turun
penghasilan, kenapa masih menengadahkan tangan pad
ghasilan yang kudapat. Kalian tidak berhak tahu." kesal mengalah te
at memenuhi kebutuhan sendiri." Bukannya menghargai, ucapan mas Hanung begitu sakit didengar
uang suami untuk keperluan pribadi. Jadi
ayar listrik dua ratus ribu dan buat beli beras, minyak, gula, kopi. Totalnya tujuh ratus ribu. Belum lagi ibu minta jajan tiap hari, k
ma ribu saja di permasalahkan. Itupun pakai uan
tungan sama, ibu?"
atkan perhatian dari kamu, mmmmm." Kok bisa tiba-tiba ibu mengeluarkan air mata
nung. Kali ini terpaksa karena kalian mengeroyokku dengan tuduhan yang tak terbukti." sanggah ku, dia
s Hanung beranjak dari tempat duduk
SAM
sih Atas