Bos Baru And CoolBoy
ik tubuhnya kembali agar
" ucapnya sambil mengangka
, dia sedang menetralkan detak jant
n gini," gerutu Ani
" pang
daan membuka mata ya? An
amunannya membuat Tama meniup ke wa
n!" ucapn
gkat, keburu te
ama dengan segera menarik lengannya lalu berjalan, h
" ucap Tama k
a Tuan,"
p Tama yang menyadari
dengan segera masuk ke da
h memilih menatap jalanan sedangkan Anita sedari t
m ya? Tapi gue enggak tau ekspresi gue tad
langsung ke gue, secara gue kan bosnya," batin Anita
acara memang di adakan sore harinya sehingga jam masih menujuka
a mau bicara dulu sama calo
keluar dari mobil meningg
nggak boleh bicara apapun kecuali
ggak boleh ja
nggak boleh tegang biar enggak
di jawab dengan deheman saja membuatnya ingin se
ara coba kalo masih di kant
?" tanya Tama yang tidak me
ucapnya sambil memegang pintu mobil, Tama
ya aku irit gini, bingung juga har
tan keluar
embukakan pintu untuk Anita, tidak lupa dia me
di balas dengan anggukkan
Anita yang mengaitkan tangannya di lengan Tama, sedan
rang security, Anita pun menyerahkannya lal
usan masing-masing, Tama yang baru datang ke tempat seperti ini h
uanya!" bi
awabnya
ana dulu,"
tempat makanan, Anita memang
engan tempat ini
jawabnya
a?" ta
a banyak orang yang selalu mengenakan top
ang seperti itu,
ti itu," jawab Tama sa
pergerakan jakun Tama yang m
pa ah membuat gue terbuai," batinnya, namu
" liri
i di sepasang paruh baya yang saat ini sedang asik
Anita yang kembali me
angat serasi tampan dan juga cantik, jangan
an segera melepaskan tangannya dan memeluk
, cantik banget
in kamu loh," lanjutnya sambil
ucap Anita yang
pa yang keliatan lebih tampan dan tentunya lebih berwibawa, apalagi
nya minta hadiah apa
kalo masih wajar sih enggak masalah, tapi seringnya kan ya tau sendiri," j
ang," ucap Mama yan
tau engga," kesal Anita
natap Tama yang terlihat diam sam
pa?" tan
Pah," jaw
a membuat orang tua dan beb
ucap Tama sambil menyalami
yang ada di dalam
kin?" ta
Pah?" tanya Anita y
gak pernah bawa Tama ke rumah jadi Papa juga k
buk banget jadi enggak pernah
tidak punya waktu untuk bertemu deng
iam, dia sangat merutuki ucapannya sendiri karena m
uga diam aja lagi," batin An
," jelas Tama membuat mereka saling menatap, begitu juga dengan Anita yang menghela na