Perawan Satu Malam
itan tangannya. Ciuman mereka memang terlepas tapi tidak dengan tangan Steve, malah tangan b
ia kewalahan menghadapi sik
tar. Meskipun sudah dibentak dia balas memb
kaki di bawah sana ia gerakkan secara brutal h
Nyilu, itulah yang
lepas. Viona yang terlepas pun segera beranjak dari at
memburu. Selain karena energi yang terkuras habis, juga emosi yang kian menguasai hatinya.
a jadi cowok lancang banget!" omel Viona. S
bil kedua tangan memegangi area tubuh bawahnya yang sed
patan ia lontarkan untuk meluap
buhnya masih terasa dan itu begitu menyiksa dirinya. Sebenarnya dia
Dalam sekali gerakan tubuh Viona
a kasar. Kedua tangannya ia gunakan untuk
cekal ke atas. Tubuhnya ditindih tubuh kekar Steve. Dia tidak bisa melakukan perlaw
njang Viona. Putih mulus dan it
erah keunguan. Rasa takut menyambangi Viona kala mendapati laki-laki
ggerakkan tubuhnya walau tidak berhasil, ia terus mencobanya hingga
i itu larut dengan kegiatannya, nanti kalau sudah
tipis Viona kala merasakan bibir basah St
s. Sejenak ia menghentikan kegiatannya. Mengangkat wa
ati permainanku,"
itu ternyata berhasil membuat laki-laki itu senang tak terkira. Dug
selain diam menikmati setiap perma
tikan permainan lidahnya di dada Viona. Tanpa melepas cekalan tangannya
erlalu membuang-buang waktu. Memilih cara yang simpel dengan menarik b
asa tubuhnya sakit lantaran t
keadaannya kali ini benar-benar berbahaya. D
udukkan dirinya di atas tubuh bagian bawah Viona untuk mengu
g diam, Steve langsung melahap habis bibir yang terus mengelua
menelusup masuk ke dalam mulutnya. Sekarang ia tidak akan memberinya akses. Sekuat tenaga Viona mempertahankan ka
kanya lebar-lebar. Terbukanya bibir Viona tidak akan Steve sia-sia
a-apa. Air mata yang semula
snya karena tidak mau dianggap le
lam hatinya ia berharap dan berdoa semoga laki-laki yang tengah menggagahinya tidak sam
. Siapa tahu setelah mencium dirinya laki-laki ini pingsan. T
manis dan itu membuat dia candu. Seakan ia tidak rela kalau harus berpaling da
birnya dan bibir manis Viona. Hembusan napas Steve menerpa wajah cantik Viona, membuat si pemilik
enarnya tapi, pujian itu hilang tatkala mengingat
tampan. Dia sendiri sempat terpesona bahkan terbesit dalam lubuk h
pkan seseorang ketika melihat manusia lainnya yang menurut mereka aneh atau terdapat kekurangan dalam diriny
rada dalam bahaya, dia berperang dengan p