Sipir Jutek I Love You Sampai Meletek
muncul sebuah pertanyaan, mengapa gadis tersebut begitu kesal pada dirinya, mengingat masalah yang terjadi pada dirinya dan sang gadis tergolong sepe
h menyimpan kekesalan yang amat sangat pada dirinya, muncul penafsiran
an sampai typo ini bibir saya, denger saya ngga
ang apa Tarzan? Kenapa lagi sih?" Alis sang gadis te
-umbian? Ada-ada saja mbaknya ini." Tanya Daniel nampak begitu keher
aya, tolong stop panggil saya mbak, Saya bukan mbakmu!. Kamu kenapa manggil manggil saya tadi? Ada apa lagi? Mau m
Daniel, tapi maaf, saya bukan mau minta j
a? Ngomong
anya mau dikasih kesaya tadi? Kamu mau? Kalau kamu mau, ya nggak apa-apa sih, saya ngalah saja, nanti biar saya bak
empat dibawanya tadi kepada Daniel untuk disantapnya. Tatapan mata kosong jelas terlihat pada raut wajah gadis cantik tersebut, saat berada didepan sel Daniel, sepertinya
? Hallo? Sampurasun? Kan
sih hobby banget gangguin
yang kumisnya mirip semak belukar itu buat bebasin saya, tolong bilang sama dia kalau saya cum
rus saja diri kamu sendiri! Kamu pikir saya pe
-macam, aku tak segan untuk....." Terdengar pekikan dari seorang pemuda berseragam tersebut terjeda menyadari Daniel sedang memperhatikan gerak-geriknya dari dalam sel. Dengan dilemp
inya. Diapun penasaran dengan pemuda yang memanggil Kanaya tersebut. Saat ia melirik melalui ujung matanya, nampak dengan
Apa dia atasan dari Kanaya? tapi rasanya tak mungkin seorang atasan m
unya. Setelah menyerah dengan pemikirannya yang tak menemukan jalan keluar, Daniel kembali menepi disudut ruangan sambil bersila, dalam hati kecilnya berharap saat i
memanggil namanya. Dengan mata berbinar Daniel mendekat kearah Kanaya, ia yak
h mau bantu saya, setelah ini saya janji saya tidak aka
ket kamu, biar nanti kamu gak kena anemia karena diserang kawanan nyamuk, ni
mu pergi saya mau nanya sesuat
k punya banyak waktu buat l
Heran saya, kamu ini jadi cewek kok gak ada anggun-anggunnya sama sekali, padahal
? Ngotorin kuping saya aja kamu ini, oh iya, satu lagi, saya tegaskan sama kamu, jang
ar jadi stroke. Daniel kembali menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengelus dada. Rasa kesal bercampur gemas berkecamuk brutal pada dirinya. Rasanya ingin sekali ia meniup ubun-ubun Kanaya sembari melantunkan ayat kursi
permisi. Barisan gigi putih atas dan bawah Daniel mulai bertabrakan saat ia tak lagi bisa menahan hawa dingin yang menyi
lang, tidur, besok sekolah, ngantuk dijam pelajaran digontok sama guru lu kapok l
rangga? Atau Jangan-jangan kamu memang kurang se-ons? Segala nyamu
kong bayi, mending saya ngobrol sama nyamuk, ada apa kamu kesini? K
r!" Tangan Kanaya membuka kunci sel k
enangis, Daniel mulai yakin jika ada yang tak beres, mungkin itulah alasan Kanaya
ni bocah, heh jangan macem macem-macem na
ong, saya gak mau dengerin ocehan gak penting kamu, saya masih banyak kerjaan, pintu keluar seb
s itu menangis, karena bisa saja Kanaya marah padanya. Daniel mengucapkan terimakasih pada Kanaya karena telah membantunya bebas, berkali-kali ia mengucapkan ka
kerjaan lain yang lebih penting daripada ngurusin kasus anda ya, jadi tolong tidak usah lebay ber
u, terus siapa yang s
U NAN