Pengangguran Terkaya Gang Tikus
inggu pria itu hanya luntang lantung keliling gang di kampungnya. "Eh Mas Angkara mau ke mana mas? Pagi
ara hanya melemparkan senyum tipis, pria itu tetap berjalan lurus dan menulikan pendengarannya. Langkah pria itu berhenti tepat di
hitam itu terbuka lebar menampilkan dua orang wanita
ini, memang gak berangkat kerj
, ia pun menggaruk tengkuknya yang ta
bank tuh cutinya sulit. Ternyata mudah ya," sahut wanita itu
an cuti." Selamanya, i
dalam rumah, ia bahkan menyuruh putrinya menyiapkan sarap
ng jalan pria itu tak berhenti menganggumi kecantikan Dia
ya mengangguk dan menempatkan dirinya pada sofa panjang
egelisahan mulai mengerayap di benak pria itu. Sangat berbanding terbalik deng
iah seraya menepuk pelan b
k aduh maksudny
gi perjuangan cinta kita akan berbuah manis. Selama 7 tahun kita berusaha meluluhka
sinya. "Iya dik, alhamdullilah. Tetapi dik, kalau se
Diah seraya menoleh
bicara Diah padanya. "Enggak kok, mas cuman iseng
disibukkan dengan undangan pernikahan. Angkara hanya t
buk dengan undangan dan beberapa souvernir lainnya
, kala melihat deretana huruf yang te
an hati Angkara. Pria itu mengerutkan kening bingung. Membaca nama brandnya s
amu kan sudah punya brand ini kenapa kita
s ini loh mas. Masak sih mas gak mau beliin buat aku? Katanya mas sayang sa
urus andalannya. Mau tak mau Angkara pun mengangguk dengan hati ya
kin tak akan menyambutnya seramah ini. "Mas kita honeymoon ke mana? Luar negeri atau
honeymoon deh dek
ma pacaran kita gak pernah jalan-jalan loh mas, m
mengajak Diah untuk menabung demi masa depannya. "Ya ampun mas, jalan gitu juga gak akan makan sebul
memiliki sedikit tabungan tetapi ia harus mengunakan uang i
ouvernir. Pikirannya melayang memikirkan banyak hal. Andai saja hari itu ia tak membiark
bank, tentu saja ibunya masih bersikap seperti biasanya. Hidup Angkara bak ba
eadaan ekonominya sedang tidak baik-baik saja. Dengan sisa uang pesangon
ak papa kan?" tanya Angkara
? Ibu kayaknya mau masak besar deh." Angkara hanya menggeleng.
saja bercerita tentang perasaannya yang sudah tak sabar ingin berbulan m
a?" tanya Diah setib
in tegang saja 'kan sebenta
i ponselnya berbunyi. Dari tempatnya berdiri, Diah bisa sedikit m
Hingga Diah mengutarakan sebuah pertanyaan ya
eran cut