Menikah Tanpa Kawin
a berlinang, uluran tangan yang tadi bergelayut manja menyilang di leher Denis, kini ditarik pelan dengan begitu lemah oleh Zalfa. Rasa keputus asaan datang menyapa relung hati Zalfa ke
fa dengan suara
ka dasi di kerah bajunya dan membuka sat
tangis yang tidak terbendung lagi. Dia terisak dengan posisi badan telungkup di kasur yang selama bebera
ya seorang istri. Apakah aku adalah wanita yang tidak bis
erang mengarungi medan pertempurannya, tetapi kenapa kamu menahan hasrat pedang pusakamu agar tidak terjadi pertempuran itu bersamak
ilempar tanpa arah tujuan tertentu oleh Zalfa mengenai diri
alnya sakit gara-gara dilempar seperti itu, dia ga
m sinis dan mengambil ancang-ancang buat menyuarak
goreskan luka dan rasa sakit yang teramat dalam. Apakah kamu juga sudah memprediksi kalau aku juga tidak akan mau lagi bersamamu karena tersakiti? Atau ini caramu agar aku menjauhimu, bahkan bercerai d
ang telah membuat Zalfa mengamuk seperti itu. Namun, semua telah berlalu dan dia harus bersiap diri menerima amukan Zalfa yang sebenarnya sangat dihindari oleh Denis selama ini. Wal
ang kamu tunjukkan betapa gagah dan bertanggung jawabnya kamu untukku. Sebagai seorang istri yang baik, selama ini aku selalu menutupi kekuranganmu. Aku menutupi aibmu yang tidak menafka
ya telah tiba untuk meledak dan membongkar apa yang dipendam Zalfa selama ini. Denis bergeming, jemari tangannya mengepal dan tatapannya yang sengaja dia
a diantara mereka. Hingga akhirnya Denis menarik langkah berlalu pergi dari hadapan Zalfa. Dari gerakannya
an orang lain. Ceraikan aku sekarang juga!" teriak Zalfa yang kian meras
sil mengunci langkah kaki Denis yan
aju berhenti seketika. Keringat langsung keluar dari pori-pori wajahnya. Mata Denis memerah dan rong
dengar teriakan Zalfa yang diiringi
alam kamar mereka. Di ruangan berukuran 4x5 meter itu terlihat Zalfa sedang merobek foto pernikahan mereka. Denis langsung menghentika
apun tentang kita, dan ceraikan aku saat ini juga. Aku bukan boneka yang bisa kamu perlakukan sesukamu!" Zalfa merebut alb
ai yang tadi dia lempar dan langsung mengh
walaupun tidak sampai menyakiti dirinya. Dia berusaha menangkap bantal yang dipakai Zalfa untuk media memukul
s memegangi kedua ba
a dengan Zalfa yang sudah membara dan berkobarnya rasa kekecewa, di
h tangga yang tidak ada kemajuan seperti ini. Aku lelah! Sekarang t
fa. Sudah beberapa kali permintaan itu dilontarkan oleh
enis seakan minta keyakinan
teriak Zalfa
u dengarkan ini baik-baik!"