Enough Me
ng-masing," perintah bu guru sebelum meninggalkan kelas, "untuk pengumpulan hari selasa pagi,
k, B
, Fian juga mulai mengerjakan tuga
bertanya pada Gusti yang masih membaca
e perpustakaan saa m
abar? Un
uku catatannya dan beranjak
yo
gap mengik
a bu
eberapa buku paket asal. Mereka pun berjalan beriringan menuju perpustakaan, melewati beberapa kelas
dengan keduanya diam tidak ada yang memulai obrolan. Gusti yang sibuk dengan kabar be
h cepat," pinta Gu
menjawab d
kujungan. Gusti meminta Fian untuk mengikutinya, berjalan
k G-maps aja," uja
n juga ikut mencari, sesekali bertanya pada Gsti tentang materi yang cocok m
gelud denga lembaran surat kabar. Baik itu surat
us membuatnya urung untuk membahas tentang jam istirahat untuk m
jaman buku. Niatnya mereka akan memfotokopi beberapa
nya Fian saat hendak m
mak
engkapm
ertera nama lengkap, nomer preensi, ke
ru
hong jika Gusti tidak mendegar suara aungan perutnya. Gusti hanya
berbunyi. Mereka pun langsung menuju tempat panggilan, Fia
," pungkas Gusti. Fian menga
erasi sekolah. Karena menurutnya lebih dekat daripada kan
gumuman itu adalah pembagian buku paket untuk mata pelajaran tertentu dan juga modul penunjangnya, l
sebuah roti dan air mineral yang dibelinya tadi. Fian menerima tanpa banyak alasan, sebab dirinya memang tenga
at panggil teman yang lain buat bantu
ya
kelas, menyampaikan isi dari panggilan kera kelas tadi. Dia juga meminta tolong tiga teman laki-laki di kelas yang sukar
i. Jiwa kemimpinan Gusti dengan didukung postur tubuh tegap memanglah menjadi daya tarik bagi
n kakak kelas cewek, bahkan sampai tersenyum tipis. Senyuman yang baru kali ini dia lihat.
un meminta izin guru kelas yang tengah mengajar untuk memberi sedikit waktu membagikan
mbali seperti sedia kala dan k
*
heran saat menjemput Fian pul
beberapa buku ke jok belakang sedangkan
ning Fian hanya ingin menikmati ruangnya sebagai gadis remaja. Namun, Pak Niko juga harus siap sigap
Pak niko lekas menerima surat itu lalu memasukkan ke saku kemeja. Motor mulai me
erasaannya tanpa sadar. Gusti menyadari Fian te
pi sebentar?" Fian mencari obrol
ab Pak Niko
percakapan, dia merasa entah mengapa takut Fian sal
an sawah dan pemandangan luasnya langit biru. Baginya mungkin ini adalah sebutir kecil dari keberuntungan di balik malangnya nasib keluarga.
sama seperti Fian. Dia kakak